Lima pendaki hilang di Gunung Ganda Dewata

Rabu, 06 Februari 2013 - 10:52 WIB
Lima pendaki hilang...
Lima pendaki hilang di Gunung Ganda Dewata
A A A
Sindonews.com – Lima anggota mahasiswa pecinta alam (Mapala) yang berasal dari tiga perguruan tinggi hilang saat melakukan pendakian di Gunung Ganda Dewata, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Mereka hilang kontak sejak Sabtu 2 Februari 2013 lalu.

Lima pendaki tersebut berasal dari Universitas Islam Negeri (UIN) Makassar, Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) dan Universitas Al Asyariah Al Mandari (Unasman).

Kelima orang tersebut, tiga diantaranya yakni Muhammad Ilham, Nurhidayat, dan Farham, berasal dari Mapala UIN Makassar, Tamsil berasal dari Mapala Unasman Polman, dan Awaluddin berasal dari Mapala Unsulbar Majene.

Ketua Mapala UIN Makassar, Nur Hidayat, yang dikonfirmasi mengatakan, kelimanya mulai mendaki gunung pada 23 Januari lalu, dalam rangka pengumpulan data sekaligus ekspedisi. Kemudian, dijadwalkan pada 30 Januari sudah ada kontak. Namun, hingga dua hari kemudian, tepatnya pada Sabtu 2 Februari, kelima anggota Mapala tersebut belum memberikan kabar.

“Seharusnya, pada 30 Januari sudah ada kontak, tapi sampai saat ini belum ada sehingga kita nyatakan status hilang,” ujar Nur Hidayat, Rabu (6/2/2013).

Nur Hidayat menduga, kelima anggota Mapala tersebut hilang atau tersesat ketika berada di pos empat lima atau enam dengan ketinggian 2700 meter dari permukaan laut. Di Pos itu, sinyal untuk berkomunikasi sudah tidak ada. Sebelumnya, komunikasi terakhir dilakukan pada saat mereka di perjalanan memasuki pos keempat.

Sementara, anggota Mapala Unasman Polman Kelle menceritakan, lima anggota Mapala tersebut melakukan perjalanan dari kampung Rante Pongkok menuju pos tiga dalam hutan jalur ke pegunungan.

Di pos tiga, kelima pendaki itu memberikan kabar bahwa mereka akan melanjutkan perjalanan ke pos empat. Hingga memasuki pos empat yang sudah mulai pendakian, pada Jumat 25 Januari 2013 sore mereka kembali memberi kabar tentang perjalanan mereka.

“Di Pos keempat, sinyal untuk berkomunikasi sudah tidak ada, sehingga, tim yang stand by di posko utama hanya berpatokan pada jadwal yakni pada 30 Januari kembali dan bisa berkomunikasi. Tapi, hingga dua hari kemudian setelah jadwal, mereka tidak memberikan kabar sehingga dinyatakan hilang,” jelas Kele, kepada SINDO, Rabu (6/2/2013).

Dia mengatakan, dalam perjalanan yang dilakukan hingga ke puncak gunung ganda dewata yang memiliki ketinggian permukaan laut 3037 mdpl, ada 10 pos yang mereka harus lewati. Dari pos-pos tersebut, pos keempat merupakan signal terakhir untuk bisa berkomunikasi dengan kelima pendaki itu.

Dalam pencarian yang dimulai sejak Februari lalu, tim pertama Mapala Unasman sudah turun ke lokasi untuk mencari informasi. Ketika tim itu sudah berada di pos ketiga, belum ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan rekannya. Sehingga, saat itu juga, pencarian diteruskan ke puncak gunung Ganda Dewata.

“Informasi terakhir mereka sudah berada di pos ketiga dan belum ada kabar,”tutur Kele.

Lebih lanjut Kele menyampaikan, bahwa saat ini, tim pencari akan terus melakukan pencarian di lokasi. Bahkan, tim dari Basarnas Provinsi Mamuju, Muhammadiyah, Mapala Unsulbar, Unasman dan UIN akan berangkat sore ini akan turun ke lokasi menyusul tim yang sudah berangkat lebih awal.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1168 seconds (0.1#10.140)