5 Ribu rumah warga miskin siap direhabilitasi
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Maros menargetkan merehabilitasi lima ribu rumah warga hingga 2014. Kategori rumah yang akan direhabilitasi yakni rumah warga kurang mampu.
Hal ini diutarakan Bupati Maros M Hatta Rahman. Hatta menuturkan, untuk sementara target perbaikan rumah dari 2011 hingga tahun ini baru dapat dilakukan 1.800 unit. Rehabilitasi rumah itu merupakan program bantuan sosial dari pusat. Selama kurun waktu tiga tahun Maros telah mendapatkan alokasi bantuan perbaikan rumah sekira Rp5 miliar.
Hatta mengaku, untuk mewujudkan target itu, Pemkab akan mengupayakan semaksimal mungkin mengalokasikan anggaran tersebut. Baik bantuan Pemkab maupun melalui bantuan pusat.
"Kami berharap dengan program ini tidak ada lagi rumah warga Maros yang tidak layak huni. Kami tidak akan berhenti hingga program itu tuntas," tambahnya.
Program perbaikan rumah ini diluar bantuan yang disalurkan pemerintah daerah mengenai rumah rusak akibat bencana banjir dan puting beliung. Rumah warga yang rusak akibat bencana tergolong sulit jika menggunakan bantuan rehabilitasi rumah warga kurang mampu. Sebab mekanismenya butuh waktu lama. Mulai dari proses verifikasi data hingga pengajuan proposal ke pemerintah pusat. Sehingga alokasi perbaikannya sementara mencari jalan keluar.
Salah satu desa yang mendapat alokasi bantuan perbaikan rumah yakni desa Jenetaesa. Tahun lalu desa ini mendapat alokasi bantuan sekira 92 unit rumah. Namun sebagian alokasi bantuannya baru tersalurkan pada pertengahan Januari tahun ini.
Kepala Desa Jenetaesa, Kamaruddin, mengatakan dengan program ini di desa tersebut tidak ada lagi warga yang rumahnya tidak laik huni.
Namun dia mengakui, setiap rumah mendapat alokasi bantuan Rp6 juta. Pencairan tahap pertama telah dilakukan, kini warga sementara memperbaiki rumah masing masing.
"Setelah laporan pertangungjawaban masuk 50 persen maka pencairan tahap berikutnya akan berjalan kembali", kata Kamaruddin.
Hal ini diutarakan Bupati Maros M Hatta Rahman. Hatta menuturkan, untuk sementara target perbaikan rumah dari 2011 hingga tahun ini baru dapat dilakukan 1.800 unit. Rehabilitasi rumah itu merupakan program bantuan sosial dari pusat. Selama kurun waktu tiga tahun Maros telah mendapatkan alokasi bantuan perbaikan rumah sekira Rp5 miliar.
Hatta mengaku, untuk mewujudkan target itu, Pemkab akan mengupayakan semaksimal mungkin mengalokasikan anggaran tersebut. Baik bantuan Pemkab maupun melalui bantuan pusat.
"Kami berharap dengan program ini tidak ada lagi rumah warga Maros yang tidak layak huni. Kami tidak akan berhenti hingga program itu tuntas," tambahnya.
Program perbaikan rumah ini diluar bantuan yang disalurkan pemerintah daerah mengenai rumah rusak akibat bencana banjir dan puting beliung. Rumah warga yang rusak akibat bencana tergolong sulit jika menggunakan bantuan rehabilitasi rumah warga kurang mampu. Sebab mekanismenya butuh waktu lama. Mulai dari proses verifikasi data hingga pengajuan proposal ke pemerintah pusat. Sehingga alokasi perbaikannya sementara mencari jalan keluar.
Salah satu desa yang mendapat alokasi bantuan perbaikan rumah yakni desa Jenetaesa. Tahun lalu desa ini mendapat alokasi bantuan sekira 92 unit rumah. Namun sebagian alokasi bantuannya baru tersalurkan pada pertengahan Januari tahun ini.
Kepala Desa Jenetaesa, Kamaruddin, mengatakan dengan program ini di desa tersebut tidak ada lagi warga yang rumahnya tidak laik huni.
Namun dia mengakui, setiap rumah mendapat alokasi bantuan Rp6 juta. Pencairan tahap pertama telah dilakukan, kini warga sementara memperbaiki rumah masing masing.
"Setelah laporan pertangungjawaban masuk 50 persen maka pencairan tahap berikutnya akan berjalan kembali", kata Kamaruddin.
(rsa)