Curah hujan tinggi, warga takut DBD
A
A
A
Sindonews.com - Kembali tingginya curah hujan di wilayah Empatlawang menimbulkan kekhawatiran akan merebaknya penyakit seperti Demam Berdarah Dengue (DBD) serta jenis penyakit lainnya seperti diare dan malaria.
Mengingat saat ini kondisi cuaca sering tidak menentu, bahkan terkadang hujan turun seharian. Kondisi tersebutlah yang menjadi kekhawatiran warga akan merebaknya penyakit khususnya yang menyerang anak-anak.
Seperti diungkapkanTaslim, warga Kelurahan Pasar Tebing Tinggi. Menurutnya, cuaca yang tidak menentu tersebut, membuat mereka selaku orang tua khawatir akan kesehatan anak-anak mereka khususnya yang masih tergolong balita.
Untuk itu menurutnya, mereka berharap kepada pihak terkait untuk melakukan aksi penanggulangan atau pencegahan seperti melakukan fogging, untuk mencegah penyebaran nyamuk penyebab demam berdarah.
“Yang paling kami khawatirkan itu demam berdarah, kalau diare tergantung pola makan dan minum yang kita berikan, tapi kalau DBD kita nggak tau kapan kenanya,” ujarnya, Kamis 31 Januari 2013.
Dia mengatakan aksi penyemprotan dikawasan tersebut sudah sangat lama sekali tidak dilakukan. Padahal menurutnya tidak sedikit warga yang berharap agar kembali dilakukan penyemprotan.
Apalagi menurutnya kawasan tersebut termasuk kawasan padat penghuni sehingga jika ada yang sudah terkena, dikhawatirkan akan cepat menyebar.
“Kalau nggak salah pertengahan tahun lalu masih musim kemarau ada penyemprotan, selama memasuki musim hujan ini belum ada,”ujarnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Empatlawang, Khoirullah menyampaikan kondisi cuaca yang tidak menentu ataupun musim pancaroba memang sangat berpengaruh kepada penyebaran penyakit tertentu seperti DBD.
Untuk itu menurutnya semua pihak termasuk warga dan anggota keluarga masing-masing harus waspada dan terus melakukan pola hidup sehat.
Pihaknya akan terus melakukan upaya penanggulangan termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat dan menginformasikan sistem penyebaran jenis penyakit. Sehingga masyarakat juga bisa mengantisipasi hal tersebut.
“Akan terus kita upayakan, termasuk menyiagakan paramedis dan obat-obatan dan yang pasti kepedulian masyarakat akan pola hidup sehat juga menjadi hal utama,” jelasnya.
Mengingat saat ini kondisi cuaca sering tidak menentu, bahkan terkadang hujan turun seharian. Kondisi tersebutlah yang menjadi kekhawatiran warga akan merebaknya penyakit khususnya yang menyerang anak-anak.
Seperti diungkapkanTaslim, warga Kelurahan Pasar Tebing Tinggi. Menurutnya, cuaca yang tidak menentu tersebut, membuat mereka selaku orang tua khawatir akan kesehatan anak-anak mereka khususnya yang masih tergolong balita.
Untuk itu menurutnya, mereka berharap kepada pihak terkait untuk melakukan aksi penanggulangan atau pencegahan seperti melakukan fogging, untuk mencegah penyebaran nyamuk penyebab demam berdarah.
“Yang paling kami khawatirkan itu demam berdarah, kalau diare tergantung pola makan dan minum yang kita berikan, tapi kalau DBD kita nggak tau kapan kenanya,” ujarnya, Kamis 31 Januari 2013.
Dia mengatakan aksi penyemprotan dikawasan tersebut sudah sangat lama sekali tidak dilakukan. Padahal menurutnya tidak sedikit warga yang berharap agar kembali dilakukan penyemprotan.
Apalagi menurutnya kawasan tersebut termasuk kawasan padat penghuni sehingga jika ada yang sudah terkena, dikhawatirkan akan cepat menyebar.
“Kalau nggak salah pertengahan tahun lalu masih musim kemarau ada penyemprotan, selama memasuki musim hujan ini belum ada,”ujarnya.
Terpisah Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Empatlawang, Khoirullah menyampaikan kondisi cuaca yang tidak menentu ataupun musim pancaroba memang sangat berpengaruh kepada penyebaran penyakit tertentu seperti DBD.
Untuk itu menurutnya semua pihak termasuk warga dan anggota keluarga masing-masing harus waspada dan terus melakukan pola hidup sehat.
Pihaknya akan terus melakukan upaya penanggulangan termasuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pola hidup sehat dan menginformasikan sistem penyebaran jenis penyakit. Sehingga masyarakat juga bisa mengantisipasi hal tersebut.
“Akan terus kita upayakan, termasuk menyiagakan paramedis dan obat-obatan dan yang pasti kepedulian masyarakat akan pola hidup sehat juga menjadi hal utama,” jelasnya.
(rsa)