Hujan deras, warga Mamuju waspada

Selasa, 29 Januari 2013 - 10:04 WIB
Hujan deras, warga Mamuju...
Hujan deras, warga Mamuju waspada
A A A
Sindonews.com - Hujan deras yang menngguyur Kota Mamuju, Sulawesi Barat membuat warga siaga. Kewaspadaan ini dilakukan warga yang bermukim di kawasan langganan banjir dan bantaran sungai.

Awalnya dimulai dari gerimis sejak pukul 05.30 WITA, Selasa (29/1/2013). Kemudian semakin deras pada pukul 08.10 WITA. Angin mulai bertiup sekira pukul 09.30 WITA. Pada pukul 10.00 WITA, hujan dan angin sempat mereda. Namun cuaca mendung udara dingin masih menyelimuti kota Mamuju.

Dari pantauan SINDO di lapangan, tidak ada akitivitas di luar ruangan. Hanya sedikit sekali kendaraan roda empat yang melitas di dalam kota Mamuju. Semua pengendara motor menepi untuk berteduh.

Demikian juga pekerjaan perbaikan jalan, jembatan dan reklamasi pantai. Akibatnya pekerjaan sudah dipastikan akan terhambat. Apalagi semua pekerjaan itu memotong jalan utama, sehingga pengguna jalan harus berputar melalui jalur alternatif.

Beruntung listrik tidak padam seperti biasa hujan turun. Hanya jaringan seluler yang putus-putus.

Salah seorang warga BTN Axury Abdullah, mengaku, kompleknya menjadi langganan banjir. Dan sejak pagi tadi, dia sudah memindahkan sejumlah barangnya.

"Hampir setiap hujan, selalu banjir. Sejak tadi pagi saya sudah waspada. Apalagi saya lihat cuaca dan kondisi awan menunjukkan hujan akan berlangsung lama," tuturnya, Selasa (29/1/2013).

Komentar yang sama juga diungkap warga perumahan lainnya. Kecuali di BTN Passokorang yang letaknya di dataran tinggi. Mereka hanya mengantisipasi angin kencang.

Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Mamuju, seluruh aktivitas terhenti. Menurut pengakuan sejumlah nelayan yang ada disana, aktivitas mereka bergantung cuaca.

"Kemarin kami sempat ke bagang, karena cuacanya cerah. Sekarang harus berhenti lagi. Angin juga mulai bertiup kencang," katanya sambil menunjuk awan dan ombak yang tinggi.

Di kawasan jalan Martadinata Lingkungan Simbuang Kecamatan Simboro, beberapa warga yang belum rampung memperbaiki atap rumah akibat tersapu angin kencang beberapa waktu lalu nampak sibuk. Sebagian menyapu got depan rumahnya dan sebagian lagi nekat di atap rumah.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulbar Darno Madjid, mengatakan, pihaknya sudah mendirikan posko 1 x 24 jam untuk tanggap bencana. Semua perangkat, seperti telepon, kantor maupun semua personel pun aktif 24 jam.

"Ya, kami sudah dan selalu siaga melihat perkembangan cuaca. Bahkan ada beberapa personel yang tugas piket keliling memantau perkembangan," katanya melalui telepon.

Fokus BPBD adalah daerah rawan bencana. Sejumlah titik yang dianggap rawan dipantau. Dia juga berharap ada empati dari masyarakat untuk menginformasikan jika ada bencana ataupun musibah.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5987 seconds (0.1#10.140)