Tebing Fort Japara peninggalan Belanda longsor
A
A
A
Sindonews.com - Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jepara, sejak Minggu 27 Januari 2012 malam hingga dini hari tadi mengakibatkan musibah longsor di dua lokasi berbeda. Bangunan salah seorang warga rusak akibat bencana alam ini.
Dua lokasi musibah longsor tersebut yakni masing-masing di RT 2/RW VI, Kelurahan Pengkol dan RT 6/Rw II Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.
Khusus untuk longsor di Kelurahan Ujung Batu, longsoran tanah tersebut berasal dari tebing Fort Japara atau Benteng Jepara yang dibangun oleh VOC pada abad XVI Masehi.
Material longsor dari Fort Japara berupa batuan karang, pasir dan tanah itu menimpa rumah Wahono (40), warga RT 6/Rw II Kelurahan Ujung Batu. Akibat kejadian ini, bagian dapur dan dua kamar rumah Wahono rusak karena tertimpa longsoran dari tebing Fort Japara.
Wahono mengatakan musibah yang menimpanya terjadi Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu memang turun hujan disertai angin kencang.
Sebelum kejadian, dia beserta tiga anggota keluarganya terlelap tidur di kamar belakang. Namun tiba-tiba ia terbangun, setelah mendengar suara gemuruh dari belakang rumahnya.
“Kontan saja saya langsung menyuruh anggota keluarga lari keluar rumah,” kata Wahono, di Jepara, Senin (28/1/2013).
Saat berada di depan rumah, tebing di belakang rumahnya sudah longsor ke bawah. Karena jarak rumah sangat dekat dengan kawasan benteng peninggalan Belanda tersebut, sejumlah bagian belakang rumahnya pun langsung luluh lantah tertimbun material longsor.
“Beberapa material longsoran bahkan menjebol dinding kamar saya,” jelasnya.
Menurut Wahono, bagian pondasi tebing benteng peninggalan Belanda itu memang sudah rusak sejak 2009. Waktu itu, ia bersama warga sekitar, sudah membicarakan persoalan tersebut kepada pihak pemerintahan Kelurahan Ujung Batu.
Dan pihak kelurahan juga sudah menyurati Pemkab Jepara agar persoalan tersebut segera ditindaklanjuti. Sayangnya meski sudah bertahun-tahun namun persoalan tersebut tidak kunjung direspon.
“Ini yang kita sayangkan. Karena tidak ada tanggapan, akhirnya secara swadaya warga melakukan perbaikan tebing benteng itu. Tapi ternyata tetap longsor juga,” ucapnya.
Sementara itu, peristiwa longsor di Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara menimpa halaman selatan Mushola Al-Husain.
Takmir Mushola Al-Husain, Sutomo (75), mengatakan mengetahui longsoran tanah tersebut pada Senin (28/1) saat hendak menjalankan ibadah sholat Shubuh. Untung saja, longsoran dari tebing tersebut tidak menimpa bangunan mushola yang dibangun warga tersebut.
“Hanya kena halamannya saja,” tuturnya.
Dua lokasi musibah longsor tersebut yakni masing-masing di RT 2/RW VI, Kelurahan Pengkol dan RT 6/Rw II Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara.
Khusus untuk longsor di Kelurahan Ujung Batu, longsoran tanah tersebut berasal dari tebing Fort Japara atau Benteng Jepara yang dibangun oleh VOC pada abad XVI Masehi.
Material longsor dari Fort Japara berupa batuan karang, pasir dan tanah itu menimpa rumah Wahono (40), warga RT 6/Rw II Kelurahan Ujung Batu. Akibat kejadian ini, bagian dapur dan dua kamar rumah Wahono rusak karena tertimpa longsoran dari tebing Fort Japara.
Wahono mengatakan musibah yang menimpanya terjadi Minggu malam sekitar pukul 22.00 WIB. Saat itu memang turun hujan disertai angin kencang.
Sebelum kejadian, dia beserta tiga anggota keluarganya terlelap tidur di kamar belakang. Namun tiba-tiba ia terbangun, setelah mendengar suara gemuruh dari belakang rumahnya.
“Kontan saja saya langsung menyuruh anggota keluarga lari keluar rumah,” kata Wahono, di Jepara, Senin (28/1/2013).
Saat berada di depan rumah, tebing di belakang rumahnya sudah longsor ke bawah. Karena jarak rumah sangat dekat dengan kawasan benteng peninggalan Belanda tersebut, sejumlah bagian belakang rumahnya pun langsung luluh lantah tertimbun material longsor.
“Beberapa material longsoran bahkan menjebol dinding kamar saya,” jelasnya.
Menurut Wahono, bagian pondasi tebing benteng peninggalan Belanda itu memang sudah rusak sejak 2009. Waktu itu, ia bersama warga sekitar, sudah membicarakan persoalan tersebut kepada pihak pemerintahan Kelurahan Ujung Batu.
Dan pihak kelurahan juga sudah menyurati Pemkab Jepara agar persoalan tersebut segera ditindaklanjuti. Sayangnya meski sudah bertahun-tahun namun persoalan tersebut tidak kunjung direspon.
“Ini yang kita sayangkan. Karena tidak ada tanggapan, akhirnya secara swadaya warga melakukan perbaikan tebing benteng itu. Tapi ternyata tetap longsor juga,” ucapnya.
Sementara itu, peristiwa longsor di Kelurahan Pengkol, Kecamatan Jepara menimpa halaman selatan Mushola Al-Husain.
Takmir Mushola Al-Husain, Sutomo (75), mengatakan mengetahui longsoran tanah tersebut pada Senin (28/1) saat hendak menjalankan ibadah sholat Shubuh. Untung saja, longsoran dari tebing tersebut tidak menimpa bangunan mushola yang dibangun warga tersebut.
“Hanya kena halamannya saja,” tuturnya.
(rsa)