Longsor, jalur Payung-Pujon macet total
A
A
A
Sindonews.com - Arus lalu lintas di Jalan Raya Payung Songgoriti-Pujon Kabupaten Malang macet selama empat jam. Penyebabnya badan jalan tertutup material longsor.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Batu, Kun Mardiana menjelaskan, tebing bukit yang longsor bertempat di kawasan Payung II. Atau dekat Coban Ketak.
Menurut dia, kali ini material longsor berupa kerikil dan batu besar serta tanah liat bercampur pasir.
"Seminggu lalu tinggi longsor hanya 10 meter. Lebarnya 5-8 meter. Tapi kali ini lebih tinggi dan lebih lebar. Seluruh material longsor menutup badan jalan Payung Songgoriti. Akibatnya kendaaran dari dua arah macet total," jelas Kun Mardiana di lokasi, Rabu (23/1/2013).
Untuk membersihkan material longsor, BPBD Kota Batu dibantu regu PMK dan mendatangkan mesin buldozer dari Dinas Pengairan dan Bina Marga Kota Batu.
Setelah material longsor disingkirkan, regu PMK Kota Batu menyemprot badan jalan. Untuk membersihkan lumpur yang melekat di aspal jalan.
"Hujan menguyur Kota Batu sejak pukul 15.30. Intensistasnya sangat tinggi. Kondisi tebing di Coban Ketak memang kita prediksikan akan longsor. Karena tidak ada akar pohon yang menahan tanah," jelas dia.
Menurut Kun Mardiana, arus kendaraan dari dua arah. Baru bisa dibuka sekitar pukul 20.00.
"Imbauan kita. Seluruh pengendara motor dan pengemudi mobil berhati-hati saat melintas di Payung Songgoriti. Karena tebingnya mudah longsor," pesannya.
Kasat Lantas Polres Batu, AKP I Gusti Made Merta menyatakan, untuk menghindari antrian panjang di dekat lokasi bencana. Polisi sudah memasang rambu-rambu peringatan bahaya longsor di perempatan Jalan Trunojoyo, Kota Batu.
"Papan pengumuman rambu lalu lintas sudah kita pasang di perempatan jalan Trunojoyo sejak pukul 17.30. Kendaraan kecil kita lewatkan jalur alternatif di Jalan Klemuk Songgoriti. Arus lalu lintas mulai dibuka kembali pukul 20.00," pungkasnya.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Kota Batu, Kun Mardiana menjelaskan, tebing bukit yang longsor bertempat di kawasan Payung II. Atau dekat Coban Ketak.
Menurut dia, kali ini material longsor berupa kerikil dan batu besar serta tanah liat bercampur pasir.
"Seminggu lalu tinggi longsor hanya 10 meter. Lebarnya 5-8 meter. Tapi kali ini lebih tinggi dan lebih lebar. Seluruh material longsor menutup badan jalan Payung Songgoriti. Akibatnya kendaaran dari dua arah macet total," jelas Kun Mardiana di lokasi, Rabu (23/1/2013).
Untuk membersihkan material longsor, BPBD Kota Batu dibantu regu PMK dan mendatangkan mesin buldozer dari Dinas Pengairan dan Bina Marga Kota Batu.
Setelah material longsor disingkirkan, regu PMK Kota Batu menyemprot badan jalan. Untuk membersihkan lumpur yang melekat di aspal jalan.
"Hujan menguyur Kota Batu sejak pukul 15.30. Intensistasnya sangat tinggi. Kondisi tebing di Coban Ketak memang kita prediksikan akan longsor. Karena tidak ada akar pohon yang menahan tanah," jelas dia.
Menurut Kun Mardiana, arus kendaraan dari dua arah. Baru bisa dibuka sekitar pukul 20.00.
"Imbauan kita. Seluruh pengendara motor dan pengemudi mobil berhati-hati saat melintas di Payung Songgoriti. Karena tebingnya mudah longsor," pesannya.
Kasat Lantas Polres Batu, AKP I Gusti Made Merta menyatakan, untuk menghindari antrian panjang di dekat lokasi bencana. Polisi sudah memasang rambu-rambu peringatan bahaya longsor di perempatan Jalan Trunojoyo, Kota Batu.
"Papan pengumuman rambu lalu lintas sudah kita pasang di perempatan jalan Trunojoyo sejak pukul 17.30. Kendaraan kecil kita lewatkan jalur alternatif di Jalan Klemuk Songgoriti. Arus lalu lintas mulai dibuka kembali pukul 20.00," pungkasnya.
(ysw)