Puluhan pendukung cabup ditangkap
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan massa pendukung pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati (Cabup/cawabup) Tulungagung Moh Athiyah-Budi Setijahadi (Abdi) ditangkap aparat kepolisian Tulungagung.
Polisi terpaksa bertindak tegas karena puluhan pendukung cabup ini tidak mengenakan helm saat mengendarai motor. Sedikitnya 30 orang dengan 23 unit sepeda motor yang hendak kampanye digelandangkan ke Mapolres Tulungagung.
“Mereka tidak mengenakan helm. Karenanya kita amankan,“ ujar Kasatlantas Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Satria Permana kepada wartawan di kantornya, Rabu (23/1/2013).
Massa datang secara konvoi dari arah Kecamatan Sumbergempol. Iring-iringan massa yang memenuhi separuh ruas jalan raya hendak menuju sekertariat Abdi yang berada di Kota Tulungagung.
Kebetulan, lokasi sekertariat pasangan nomor urut dua itu berada dekat dengan Mapolres Tulungagung. Beberapa petugas kepolisian menghadang laju konvoi. Dari dialog kecil yang terlontar, mereka mengaku hendak mengambil kaos dan atribut Abdi di sekertariat.
Petugas kemudian mengarahkan rombongan massa ke halaman mapolres. Mereka dipaksa turun dari kendaraan dan diminta menunjukkan surat kelengkapan jalan.
“Dari pemeriksaan yang kita lakukan, mereka juga tidak memiliki kelengkapan berlalu lintas. Seperti STNK dan SIM tidak ada,“ terang Satria.
Karena kesalahan mereka, kepolisian terpaksa menilang semua kendaraan yang dipakai para pendukung pasangan Abdi.
Awalnya polisi berniat menahan semua kendaraan massa pendukung. Namun rencana tersebut berubah setelah perwakilan dari tim kampanye pasangan Abdi datang ke Mapolres.
Semua pendukung dilepas dan diperbolehkan berkonvoi lagi dengan syarat harus mengenakan helm pengaman.
“Iya kita akui kita salah. Dan kita menaati aturan hukum yang berlaku,“ ujar Hariyadi selaku perwakilan tim pasangan Abdi.
Hariyadi yang juga Komandan Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kabupaten Tulungagung juga mengatakan minta maaf atas kesalahan yang terjadi. Pihaknya juga mengaku legowo atas sanksi tilang yang diberikan aparat kepolisian.
Polisi terpaksa bertindak tegas karena puluhan pendukung cabup ini tidak mengenakan helm saat mengendarai motor. Sedikitnya 30 orang dengan 23 unit sepeda motor yang hendak kampanye digelandangkan ke Mapolres Tulungagung.
“Mereka tidak mengenakan helm. Karenanya kita amankan,“ ujar Kasatlantas Polres Tulungagung Ajun Komisaris Polisi Satria Permana kepada wartawan di kantornya, Rabu (23/1/2013).
Massa datang secara konvoi dari arah Kecamatan Sumbergempol. Iring-iringan massa yang memenuhi separuh ruas jalan raya hendak menuju sekertariat Abdi yang berada di Kota Tulungagung.
Kebetulan, lokasi sekertariat pasangan nomor urut dua itu berada dekat dengan Mapolres Tulungagung. Beberapa petugas kepolisian menghadang laju konvoi. Dari dialog kecil yang terlontar, mereka mengaku hendak mengambil kaos dan atribut Abdi di sekertariat.
Petugas kemudian mengarahkan rombongan massa ke halaman mapolres. Mereka dipaksa turun dari kendaraan dan diminta menunjukkan surat kelengkapan jalan.
“Dari pemeriksaan yang kita lakukan, mereka juga tidak memiliki kelengkapan berlalu lintas. Seperti STNK dan SIM tidak ada,“ terang Satria.
Karena kesalahan mereka, kepolisian terpaksa menilang semua kendaraan yang dipakai para pendukung pasangan Abdi.
Awalnya polisi berniat menahan semua kendaraan massa pendukung. Namun rencana tersebut berubah setelah perwakilan dari tim kampanye pasangan Abdi datang ke Mapolres.
Semua pendukung dilepas dan diperbolehkan berkonvoi lagi dengan syarat harus mengenakan helm pengaman.
“Iya kita akui kita salah. Dan kita menaati aturan hukum yang berlaku,“ ujar Hariyadi selaku perwakilan tim pasangan Abdi.
Hariyadi yang juga Komandan Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Kabupaten Tulungagung juga mengatakan minta maaf atas kesalahan yang terjadi. Pihaknya juga mengaku legowo atas sanksi tilang yang diberikan aparat kepolisian.
(ysw)