Cepat rusak, kontraktor Jalan Jogoboyo lepas tangan
A
A
A
Sindonews.com - Pihak rekanan proyek pembangunan jalan di Jogoboyo Kecamatan Lubuklinggau Utara 1 Kota Lubuklinggau menolak bertanggungjawab terhadap proyek pembangunan yang mengalami kerusakan tersebut. Pasalnya, diketahui bangunan tersebut baru dibangun.
"Saya tidak tahu proyek jalan tersebut dimana, terserahlah. Saya tidak mau berkomentar," tegas Hendri seorang kontraktor pengerjaan jalan, di Jogoboyo, saat dikonfirmasi, Rabu (23/1/2013).
Menurut Hendri, dirinya tidak ada masalah dengan proyek pembangunan jalan tersebut dan dimana lokasi kerusakan jalan.
"Saya no coment di proyek jalan tersebut. Kamu dapat telepon saya dari mana," tegas dia.
Sementara itu, Yance selaku pihak PT Bania mengatakan, dirinya tidak berkompeten karena sudah ada cabang PT Bania di Kota Lubuklinggau.
"Untuk proyek jalan itu ada masa perbaikan dan bulan Februari dikerjakan," jelas Yance.
Sedangkan, Kepala Cabang PT Bania Kota Lubuklinggau, Helmi saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya tidak dapat dikonfirmasi dan dikirim pesan singkat juga tidak mendapat jawaban.
Sementara itu, Ketua Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau, Sambas melalui anggota Komiisi III, Raden Syailendra menegaskan, berdasarkan hasil rapat Komisi III dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PUBM) menyatakan jalan tersebut telah dikerjakan pihak rekanan.
Sekarang masih dalam masa pemeliharaan. Sehingga, pihak rekanan berkewajiban melakukan perbaikan di jalan yang rusak.
"Sekarang jalan itu masih dalam masa perbaikan, dewan sudah melakukan klarifikasi kepada SKPD teknis terkait. Mengenai pemanggilan pihak rekanan masih dalam pembahasan. Namun pihak rekanan berkewajiban melakukan perbaikan di jalan yang rusak tersebut," pungkasnya.
Untuk diketahui, pantauan di lapangan, rekanan kontraktor yang mengerjakan proyek Jalan Jogoboyo di Kecamatan Lubuklinggau Utara 1 diduga pihak kontraktor yang sama mengerjakan proyek di Jalan Sidorejo Kecamatan Lubuklinggau Barat 1.
Pengaspalan yang dilakukan diduga tipis dan tidak sesuai bestek yand ditentukan. Apalagi ketika dilapangan aspal di jalan itu terlihat retak-retak dan sudah rusak meski belum lama dilakukan pengaspalan.
Apalagi secara kasat mata pori-pori aspal di jalan tersebut besar. Sehingga ketika dilintasi kendaraan, jalan yang baru di aspal tersebut mudah hancur. Bahkan di sisi kiri kanan jalan banyak yang amblas karena tidak dibuat saluran air.
"Saya tidak tahu proyek jalan tersebut dimana, terserahlah. Saya tidak mau berkomentar," tegas Hendri seorang kontraktor pengerjaan jalan, di Jogoboyo, saat dikonfirmasi, Rabu (23/1/2013).
Menurut Hendri, dirinya tidak ada masalah dengan proyek pembangunan jalan tersebut dan dimana lokasi kerusakan jalan.
"Saya no coment di proyek jalan tersebut. Kamu dapat telepon saya dari mana," tegas dia.
Sementara itu, Yance selaku pihak PT Bania mengatakan, dirinya tidak berkompeten karena sudah ada cabang PT Bania di Kota Lubuklinggau.
"Untuk proyek jalan itu ada masa perbaikan dan bulan Februari dikerjakan," jelas Yance.
Sedangkan, Kepala Cabang PT Bania Kota Lubuklinggau, Helmi saat dikonfirmasi melalui telepon selularnya tidak dapat dikonfirmasi dan dikirim pesan singkat juga tidak mendapat jawaban.
Sementara itu, Ketua Komisi III, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Lubuklinggau, Sambas melalui anggota Komiisi III, Raden Syailendra menegaskan, berdasarkan hasil rapat Komisi III dengan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PUBM) menyatakan jalan tersebut telah dikerjakan pihak rekanan.
Sekarang masih dalam masa pemeliharaan. Sehingga, pihak rekanan berkewajiban melakukan perbaikan di jalan yang rusak.
"Sekarang jalan itu masih dalam masa perbaikan, dewan sudah melakukan klarifikasi kepada SKPD teknis terkait. Mengenai pemanggilan pihak rekanan masih dalam pembahasan. Namun pihak rekanan berkewajiban melakukan perbaikan di jalan yang rusak tersebut," pungkasnya.
Untuk diketahui, pantauan di lapangan, rekanan kontraktor yang mengerjakan proyek Jalan Jogoboyo di Kecamatan Lubuklinggau Utara 1 diduga pihak kontraktor yang sama mengerjakan proyek di Jalan Sidorejo Kecamatan Lubuklinggau Barat 1.
Pengaspalan yang dilakukan diduga tipis dan tidak sesuai bestek yand ditentukan. Apalagi ketika dilapangan aspal di jalan itu terlihat retak-retak dan sudah rusak meski belum lama dilakukan pengaspalan.
Apalagi secara kasat mata pori-pori aspal di jalan tersebut besar. Sehingga ketika dilintasi kendaraan, jalan yang baru di aspal tersebut mudah hancur. Bahkan di sisi kiri kanan jalan banyak yang amblas karena tidak dibuat saluran air.
(rsa)