Gedung DPRD Sidoarjo sempit
A
A
A
Sindonews.com - Gedung DPRD Sidoarjo diusulkan untuk direnovasi dan diperluas lagi. Pasalnya, gedung yang ada saat ini sudah tak representatif lagi untuk menunjang kinerja wakil rakyat tersebut.
Selama ini gedung yang ditempati untuk kegiatan komisi-komisi terlalu sempit. Sehingga, tidak memadai jika digunakan untuk rapat maupun menerima pengaduan masyarakat.
Usulan agar gedung dewan direnovasi dan diperluas, salah satunya disampaikan anggota Komisi B DPRD Sidoarjo, H Sullamul Hadi Nurmawan.
"Kita masih mewacanakan perluasan gedung dewan karena sudah tidak representatif," ujarnya, Senin 21 Januari 2013.
Politikus PKB itu menambahkan, gedung DPRD yang dimaksudkan adalah gedung sebelah barat yang kini sudah berumur sekitar 11 tahun. Gedung dua lantai itu digunakan sebagai pusat kegiatan dewan yang terdiri dari ruangan komisi-komisi, ruangan wakil ketua serta ruangan untuk hearing.
Ruangan komisi menjadi pusat kegiatan seluruh anggota dewan dalam menyelesaikan dan membahas sejumlah persoalan. Luasnya hanya sekitar 4 x 8 meter, ruangan yang berjumlah empat blok sangat sempit.
“Mana cukup ruangan yang hanya selebar itu digunakan 13 anggota dewan dan dua orang pendamping. Kalau menerima pengaduan dari warga sudah berdesakan," papar Sullamul Hadi Nurmawan.
Pria yang akrab disapa Gus Wawan menambahkan, meski tak harus semewah ruangan komisi di DPRD Provinsi maupun DPR RI. Dia berharap ruangan itu diperluas dengan fasilitas yang cukup.
Misalnya, ada ruang untuk terima tamu, ruangan untuk pendamping, ruang untuk rapat komisi, serta lemari penyimpanan arsip untuk masing-masing anggota.
Gus Wawan mengaku sudah berusaha menyampaikan wacana itu ke sesama anggota dewan. Namun sayangnya, hingga sejauh ini ternyata belum ada yang merespon.
“Mungkin perluasan gedung biayanya sangat besar. Kalau disetujui, mungkin bisa direncanakan, kemudian dianggarkan di APBD 2014," paparnya.
Terpisah, Ketua DPRD Sidoarjo H Dawud Budi Sutrisno membenarkan jika gedung barat DPRD Sidoarjo kurang representatif dan harus diperluas. Untuk mewujudkan keinginan itu, tentu harus mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Politikus Partai Demokrat itu mengaku belum tahu biayanya yang dibutuhkan habis berapa. Meski demikian, jika keuangan daerah mampu, wacana itu mungkin bisa direalisasi.
"Kita akan tanyakan ke Satker terkait untuk menghitung kira-kira habis berapa. Perluasan gedung dewan itu juga untuk kepentingan masyarakat," tandas Dawud.
Selama ini gedung yang ditempati untuk kegiatan komisi-komisi terlalu sempit. Sehingga, tidak memadai jika digunakan untuk rapat maupun menerima pengaduan masyarakat.
Usulan agar gedung dewan direnovasi dan diperluas, salah satunya disampaikan anggota Komisi B DPRD Sidoarjo, H Sullamul Hadi Nurmawan.
"Kita masih mewacanakan perluasan gedung dewan karena sudah tidak representatif," ujarnya, Senin 21 Januari 2013.
Politikus PKB itu menambahkan, gedung DPRD yang dimaksudkan adalah gedung sebelah barat yang kini sudah berumur sekitar 11 tahun. Gedung dua lantai itu digunakan sebagai pusat kegiatan dewan yang terdiri dari ruangan komisi-komisi, ruangan wakil ketua serta ruangan untuk hearing.
Ruangan komisi menjadi pusat kegiatan seluruh anggota dewan dalam menyelesaikan dan membahas sejumlah persoalan. Luasnya hanya sekitar 4 x 8 meter, ruangan yang berjumlah empat blok sangat sempit.
“Mana cukup ruangan yang hanya selebar itu digunakan 13 anggota dewan dan dua orang pendamping. Kalau menerima pengaduan dari warga sudah berdesakan," papar Sullamul Hadi Nurmawan.
Pria yang akrab disapa Gus Wawan menambahkan, meski tak harus semewah ruangan komisi di DPRD Provinsi maupun DPR RI. Dia berharap ruangan itu diperluas dengan fasilitas yang cukup.
Misalnya, ada ruang untuk terima tamu, ruangan untuk pendamping, ruang untuk rapat komisi, serta lemari penyimpanan arsip untuk masing-masing anggota.
Gus Wawan mengaku sudah berusaha menyampaikan wacana itu ke sesama anggota dewan. Namun sayangnya, hingga sejauh ini ternyata belum ada yang merespon.
“Mungkin perluasan gedung biayanya sangat besar. Kalau disetujui, mungkin bisa direncanakan, kemudian dianggarkan di APBD 2014," paparnya.
Terpisah, Ketua DPRD Sidoarjo H Dawud Budi Sutrisno membenarkan jika gedung barat DPRD Sidoarjo kurang representatif dan harus diperluas. Untuk mewujudkan keinginan itu, tentu harus mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah.
Politikus Partai Demokrat itu mengaku belum tahu biayanya yang dibutuhkan habis berapa. Meski demikian, jika keuangan daerah mampu, wacana itu mungkin bisa direalisasi.
"Kita akan tanyakan ke Satker terkait untuk menghitung kira-kira habis berapa. Perluasan gedung dewan itu juga untuk kepentingan masyarakat," tandas Dawud.
(rsa)