Penghapusan RSBI, Disdik tunggu juknis

Senin, 21 Januari 2013 - 14:00 WIB
Penghapusan RSBI, Disdik tunggu juknis
Penghapusan RSBI, Disdik tunggu juknis
A A A
Sindonews.com - Penghapusan status Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) oleh MK ternyata belum begitu diindahkan oleh pendidik di sejumlah daerah. Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan sendiri masih menunggu petunjuk teknis (juknis) penghapusan RSBI tersebut.

Kepala Disdik Kabupaten Maros, A Azhar Paduppa menuturkan, penghapusan RSBI itu akan berlaku, bila mana secara nasional sudah mulai diterapkan.

Karena hal itu merupakan putusan MK, maka seluruh sekolah yang saat ini menyandang RSBI harus kembali ke sekolah biasa. Namun untuk kelas yang telah berlangsung untuk saat ini boleh berjalan seperti biasanya.

"Penghapusannya akan kita ikuti berdasarkan aturan yang ada. Kita tinggal menunggu juknis dari pusat, bagaimana metodenya kelak. Karena kita pun tidak bisa bersikap berseberangan dengan putusan pusat," ungkap Azhar di Maros, Senin (21/1/2013).

Mantan Kadis BKDD ini menuturkan, untuk tetap menjadi sekolah unggulan, maka pola pengajaran yang diberikan di RSBI seharusnya tetap dijalankan. Hanya saja, dari segi nama, tidak ada lagi sekolah RSBI. Secara teknis kata Azhar, maka Disdik akan membicarakan nasib RSBI ke depan.

Azhar mengaku, pihaknya sangat menyayangkan penghapusan RSBI tersebut. Karena dengan adanya kelas khusus yang berstandar internasional, maka para siswa akan kian terpacu untuk menjadi berprestasi.

Sementara itu, berdasarkan data, khusus di Kabupaten Maros, terdapat dua sekolah yang telah menyandang RSBI, yakni SMP 2 Maros, dan SDN 2 Unggulan.

Khusus untuk SMP 2, predikat RSBI diraih di tahun 2008 lalu. Sayangnya, hanya empat tahun menyandang predikat tersebut, sekolah yang berada di Jalan Pros Maros-Pangkep ini harus menanggalkan status RSBI-nya.

Menurut Kepala Sekolah SMPN 2 Maros, Andi Anshar, meski status RSBI-nya sudah ditanggalkan, tapi SMPN 2 Maros tetap menjalankan program-program RSBI.

"Kita tidak bisa langsung mengubah program yang telah disusun untuk priode 2012-2013, karena bulan Juni tahun lalu sudah dibuat semua programnya. Guru-guru juga sudah menyiapkan materi-materi yang akan diajarkan kepada murid," paparnya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7922 seconds (0.1#10.140)