Beli sembako harus ke Malaysia

Sabtu, 19 Januari 2013 - 16:36 WIB
Beli sembako harus ke...
Beli sembako harus ke Malaysia
A A A
Sindonews.com - Tak adanya penerbangan yang melayani kawasan Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Timur (Kaltim) yang berbatasan dengan Malaysia ternyata juga berimbas terhadap barang kebutuhan pokok.

Jika sebelumnya warga masih bisa memenuhinya dari barang yang dikirim melalui pesawat, kini mereka harus berjalan kaki menuju Malaysia.

Warga harus menyeberang perbatasan untuk mecapai Long Busan, Serawak, Malaysia. Di Long Busan ini warga memperoleh kebutuhan pokoknya di sebuah perusahaan kayu.

"Kita memperoleh bahan kebutuhan pokok di kantin perusahaan itu. Padahal kebutuhan itu disubsidi pemerintah Malaysia untuk warga Malaysia," kata Ketua Adat Besar Apau Kayan, Ibau Ala, Sabtu (19/1/2012).

Sayangnya, untuk memperoleh kebutuhan pokok itu harus berjuang keras. Penyebabnya adalah kebijakan pemerintah Malaysia yang mulai memperketat wilayah perbatasan.

Sebelumnya, warga ada jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat, namun kini diputus sehingga tidak bisa dilewati. Sementara jalan kecil yang biasa dilewati juga dijaga oleh tentara Diraja Malaysia.

"Dulu para askar (sebutan untuk tentara) hanya sesekali mengecek pos mereka di perbatasan, sekarang mereka sudah menetap di pos itu," tambahnya.

Untuk mengantisipasi itu, warga kemudian membuat jalan tikus, dan kucing-kucingan dengan tentara Malaysia. Meski sudah bisa melewati perbatasan, kantin perusahaan itu tidak serta merta menjual barangnya.

Perusahaan ini juga sudah disurati oleh pemerintah Malaysia untuk tidak menjual barang kebutuhan pokoknya ke warga Indonesia.

Seperti diberitakan sebelumnya, warga Apau Kayan kini terisolir karena penerbangan subsidi tak ada lagi. Kontrak pemerintah dengan Susi Air yang melayani Samarinda-Apau Kayan berakhir 31 Desember 2012 lalu.

Saat ini belum ada tanda-tanda penerbangan akan dimulai kembali. Informasi yang didapat, proses kerjasama penerbangan ini masih dalam tahap lelang.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1191 seconds (0.1#10.140)