KM Atlantik dihantam ombak, 1 ABK hilang
A
A
A
Sindonews.com - Satu orang Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Motor (KM) Atlantik 4 asal Kabupaten Indramayu hilang, setelah kapal motor yang tengah mencari ikan dihantam gelombang tinggi di sekitar perairan Jakarta.
Korban yang dinyatakan hilang bernama Slamet bin sakim (35), warga Blok Kalen Cawang, Desa Karang Song, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Korban dinyatakan hilang, setelah dilakukan upaya pencarian oleh rekan-rekan korban selama tiga hari di sekitar lokasi kejadian.
Diperoleh informasi, korban pada saat kejadian tengah duduk-duduk di palka kapal, dan terjatuh ke laut pada Rabu 16 Januari 2013. Penyebabnya, karena pada saat yang bersamaan, KM Atlantik 4 dihantam gelombang tinggi.
Ketua Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra Karang Song, Ono Surono mengatakan, korban dinyatakan hilang setelah nahkoda KM Atlantik 4, Sakuri, dan seluruh bidak kapal lainnya melakukan pencarian di sekitar lokasi jatuhnya korban.
"Pencarian sudah berlangsung selama tiga hari tapi jasad korban tidak diketemukan,"jelas Ono Surono, Jumat (18/1/2013).
Melihat upaya pencarian tidak membuahkan hasil, Nahkoda Sakuri memilih untuk pulang ke Indramayu dan melaporkan peristiwa ini ke pemilik kapal.
Mendengar ABK-nya mengalami kecelakaan laut, pemilik kapal langsung melaporkan kepada kantor pelabuhan, Polair, dan pengurus KPL Mina Sumitra.
"Nahkoda sudah memberikan keterangan ke kantor pelabuhan soal hilangnya salah satu ABK KM Atlantis 4," jelas Ono.
Terkait dengan peristiwa tersebut, KPL Mina Sumitra memberikan santunan asuransi senilai Rp6 juta dan santunan dari pemilik kapal senilai Rp10 juta.
"Santunan sudah diberikan sebesar 16 Juta rupiah terdiri dari Rp10 Juta dari pemilik kapal dan Rp6 juta dari KPL Mina Sumitra," kata Ono Surono.
Sementara itu, komandan kesatuan laut dan pantai (KPLP) Kantor Pelabuhan Kabupaten Indramayu, Koko Sudeswara mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi soal KM atlantik 4 yang dihantam ombak di perairan Jakarta.
"Cuaca buruk masih terjadi hingga satu bulan kedepan, ABK serta nelayan untuk lebih berhati-hati," katanya.
Korban yang dinyatakan hilang bernama Slamet bin sakim (35), warga Blok Kalen Cawang, Desa Karang Song, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu.
Korban dinyatakan hilang, setelah dilakukan upaya pencarian oleh rekan-rekan korban selama tiga hari di sekitar lokasi kejadian.
Diperoleh informasi, korban pada saat kejadian tengah duduk-duduk di palka kapal, dan terjatuh ke laut pada Rabu 16 Januari 2013. Penyebabnya, karena pada saat yang bersamaan, KM Atlantik 4 dihantam gelombang tinggi.
Ketua Koperasi Perikanan Laut (KPL) Mina Sumitra Karang Song, Ono Surono mengatakan, korban dinyatakan hilang setelah nahkoda KM Atlantik 4, Sakuri, dan seluruh bidak kapal lainnya melakukan pencarian di sekitar lokasi jatuhnya korban.
"Pencarian sudah berlangsung selama tiga hari tapi jasad korban tidak diketemukan,"jelas Ono Surono, Jumat (18/1/2013).
Melihat upaya pencarian tidak membuahkan hasil, Nahkoda Sakuri memilih untuk pulang ke Indramayu dan melaporkan peristiwa ini ke pemilik kapal.
Mendengar ABK-nya mengalami kecelakaan laut, pemilik kapal langsung melaporkan kepada kantor pelabuhan, Polair, dan pengurus KPL Mina Sumitra.
"Nahkoda sudah memberikan keterangan ke kantor pelabuhan soal hilangnya salah satu ABK KM Atlantis 4," jelas Ono.
Terkait dengan peristiwa tersebut, KPL Mina Sumitra memberikan santunan asuransi senilai Rp6 juta dan santunan dari pemilik kapal senilai Rp10 juta.
"Santunan sudah diberikan sebesar 16 Juta rupiah terdiri dari Rp10 Juta dari pemilik kapal dan Rp6 juta dari KPL Mina Sumitra," kata Ono Surono.
Sementara itu, komandan kesatuan laut dan pantai (KPLP) Kantor Pelabuhan Kabupaten Indramayu, Koko Sudeswara mengatakan, pihaknya telah mendapatkan informasi soal KM atlantik 4 yang dihantam ombak di perairan Jakarta.
"Cuaca buruk masih terjadi hingga satu bulan kedepan, ABK serta nelayan untuk lebih berhati-hati," katanya.
(rsa)