Kasus PMS di Mura menurun
A
A
A
Sindonews.com - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas (Pemkab Mura), Sumatera Selatan, mencatat terjadi penurunan kasus penyakit menular seksual (PMS).
Kendati begitu, DInas Ksehatan (Dinkes) Mura mulai khawatir karena terjadi pegegeseran kasus penyebaran PMS di dua kecamatan.
Dua kecamatan yang dijangkiti PMS yakni Kecamatan Karang Jaya dan Kecamatan Nibung. Kedua wilayah Kecamatan ini awalnya tak termasuk kategori wilayah yang disinyalir sebagai lokasi beresiko (PMS).
"Tahun ini justru ada di Kecamatan Karang Jaya dan Kecamatan Nibung, kami juga heran. Padahal daerah ini tidak termasuk daerah beresiko tinggi PMS," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mura, Tjahyo Kuntcoro melalui Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Nasrul, JUmat (18/1/2013).
Dinkes mencatat, tahun 2012 alami penurunan kasus PMS dibanding tahun 2011. Hanya enam kasus dan masuk ranking 12 dari 29 penyakit menular yang ada di Mura. Paling banyak Kecamatan Karang Jaya terdapat dua kasus, di Nibung ada dua kasus, Megang Sakti dan Muara Lakitan masing-masing satu kasus.
"Jumlah ini turun dibanding tahun 2011 yang mencapai 55 kasus. Terbanyak di wilayah Kecamatan Sukakarya yakni 28 kasus, lalu Petuah Negeri sebanyak 10 kasus. Nah ditahun 2011, Kecamatan Karang Jaya dan Kecamatan Nibung tidak masuk,"sebut dia.
Dinkes secara keseluruhan belum mengumpulkan data-data warga yang terkena kasus PMS. Jadi belum diketahui, apakah penyebab kasus PMS tersebut dan siapa yang terjangkit.
"Kita baru sebatas pengumpulan data secara umum," tegasnya.
Terpisah, Petugas Pengamat Penyakit (Surveilans) Puskesmas Kecamatan Karang Jaya, Mirwan mengungkapkan, pihaknya berupaya mengumpulkan data-data atas temuan PMS diwilayah tersebut. Disinyalir lokasi persinggahan supir tembak berpindah ke wilayah Kecamatan Sukakarya.
"Tadinya kita menganggap wilayah kita aman dari PMS. Atas temuan ini, kita akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang tinggal diakses jalan perlintasan," pungkasnya.
Kendati begitu, DInas Ksehatan (Dinkes) Mura mulai khawatir karena terjadi pegegeseran kasus penyebaran PMS di dua kecamatan.
Dua kecamatan yang dijangkiti PMS yakni Kecamatan Karang Jaya dan Kecamatan Nibung. Kedua wilayah Kecamatan ini awalnya tak termasuk kategori wilayah yang disinyalir sebagai lokasi beresiko (PMS).
"Tahun ini justru ada di Kecamatan Karang Jaya dan Kecamatan Nibung, kami juga heran. Padahal daerah ini tidak termasuk daerah beresiko tinggi PMS," kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mura, Tjahyo Kuntcoro melalui Kasi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL), Nasrul, JUmat (18/1/2013).
Dinkes mencatat, tahun 2012 alami penurunan kasus PMS dibanding tahun 2011. Hanya enam kasus dan masuk ranking 12 dari 29 penyakit menular yang ada di Mura. Paling banyak Kecamatan Karang Jaya terdapat dua kasus, di Nibung ada dua kasus, Megang Sakti dan Muara Lakitan masing-masing satu kasus.
"Jumlah ini turun dibanding tahun 2011 yang mencapai 55 kasus. Terbanyak di wilayah Kecamatan Sukakarya yakni 28 kasus, lalu Petuah Negeri sebanyak 10 kasus. Nah ditahun 2011, Kecamatan Karang Jaya dan Kecamatan Nibung tidak masuk,"sebut dia.
Dinkes secara keseluruhan belum mengumpulkan data-data warga yang terkena kasus PMS. Jadi belum diketahui, apakah penyebab kasus PMS tersebut dan siapa yang terjangkit.
"Kita baru sebatas pengumpulan data secara umum," tegasnya.
Terpisah, Petugas Pengamat Penyakit (Surveilans) Puskesmas Kecamatan Karang Jaya, Mirwan mengungkapkan, pihaknya berupaya mengumpulkan data-data atas temuan PMS diwilayah tersebut. Disinyalir lokasi persinggahan supir tembak berpindah ke wilayah Kecamatan Sukakarya.
"Tadinya kita menganggap wilayah kita aman dari PMS. Atas temuan ini, kita akan memberikan sosialisasi kepada masyarakat, khususnya yang tinggal diakses jalan perlintasan," pungkasnya.
(ysw)