Penyebaran HIV/AIDS di Wajo mengkhawatirkan
A
A
A
Sindonews.com - Dalam kurun waktu 2011-2012, Kabupaten Wajo menduduki peringkat ke tiga penyebaran virus HIV/AIDS di Sulsel setelah kota Makassar dan Bulukumba. Sejak tahun 2002 hingga 2012 jumlah penderita mencapai 175 orang.
"Seperti tahun 2011 Wajo lalu, ditahun 2012 Wajo masih berada di urutan ke tiga setelah makassar dan Bulukumba penyebaran AIDS Se Sulsel," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids ( KPA ) Kabupaten Wajo Azis Zulkarnaen kepada SINDO, Kamis (17/1/2013).
Wakil Bupati Wajo yang juga Ketua Pelaksana Harian KPA Wajo, Amran Mahmud mengatakan, kendati berada di urutan ketiga, namun itu merupakan keberhasilan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dalam menngungkap banyak kasus.
"Keberhasilan yang dimaksud termasuk dalam pendekatan memancing
masyarakat memeriksaakan diri, serta usaha-usaha komponen yang ada
untuk bisa melakukan sosialisasi," katanya.
Program Officer Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Wajo Muchlis Mammi, mengatakan peringkat ketiga yang disandang Wajo bukan berarti daerah inilah yang terbanyak penderita Aids.
"Artinya data yang ada sekarang adalah tiga terbanyak bukan berarti kitalah yang terbanyak, kabupaten lain juga mungkin lebih banyak dari kita tapi mungkin mereka tidak terlalu aktif dalam pencarian," katanya Kamis (17/1/2013).
Seperti di beritakan SINDO, HIV/AIDS telah merenggut enam nyawa di Kabupaten Wajo sepanjang tahun 2012. Berdasarkan data dalam kurun waktu tiga tahun terakhir 26 penderita HIV Aids di Wajo meninggal.
Rinciannya tahun ditahun 2010 tercatat ada 10 penderita yang meninggal, begitu juga di tahun 2011 sebanyak 10 orang yang dinyatakan terjangkit AIDS meninggal. Sementara tahun 2012 tercatat 6 penderita meninggal.
Data di KPA Wajo menyebutkan, penderita AIDS terus bertambah hingga total penderita dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sebanyak 175 orang.
"Seperti tahun 2011 Wajo lalu, ditahun 2012 Wajo masih berada di urutan ke tiga setelah makassar dan Bulukumba penyebaran AIDS Se Sulsel," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids ( KPA ) Kabupaten Wajo Azis Zulkarnaen kepada SINDO, Kamis (17/1/2013).
Wakil Bupati Wajo yang juga Ketua Pelaksana Harian KPA Wajo, Amran Mahmud mengatakan, kendati berada di urutan ketiga, namun itu merupakan keberhasilan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dalam menngungkap banyak kasus.
"Keberhasilan yang dimaksud termasuk dalam pendekatan memancing
masyarakat memeriksaakan diri, serta usaha-usaha komponen yang ada
untuk bisa melakukan sosialisasi," katanya.
Program Officer Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kabupaten Wajo Muchlis Mammi, mengatakan peringkat ketiga yang disandang Wajo bukan berarti daerah inilah yang terbanyak penderita Aids.
"Artinya data yang ada sekarang adalah tiga terbanyak bukan berarti kitalah yang terbanyak, kabupaten lain juga mungkin lebih banyak dari kita tapi mungkin mereka tidak terlalu aktif dalam pencarian," katanya Kamis (17/1/2013).
Seperti di beritakan SINDO, HIV/AIDS telah merenggut enam nyawa di Kabupaten Wajo sepanjang tahun 2012. Berdasarkan data dalam kurun waktu tiga tahun terakhir 26 penderita HIV Aids di Wajo meninggal.
Rinciannya tahun ditahun 2010 tercatat ada 10 penderita yang meninggal, begitu juga di tahun 2011 sebanyak 10 orang yang dinyatakan terjangkit AIDS meninggal. Sementara tahun 2012 tercatat 6 penderita meninggal.
Data di KPA Wajo menyebutkan, penderita AIDS terus bertambah hingga total penderita dalam kurun waktu 10 tahun terakhir sebanyak 175 orang.
(ysw)