Waspadai modus baru penculikan bayi

Rabu, 16 Januari 2013 - 19:19 WIB
Waspadai modus baru penculikan bayi
Waspadai modus baru penculikan bayi
A A A
Sindonews.com - Pasangan suami istri Edi Rohaedi-Sartinah kehilangan bayinya setelah menerima kebaikan seseorang yang bari dikenal. Dengan dalih ingin membantu perawatan si bayi, penculik memperdayai pasutri tersebut.

Saat ditemui di kediamannya, Sartinah warga RT 05/02, Blok Karyalaksana, Desa Batujaya, Kecamatan Cigasong Majalengka mengaku musibah tersebut berawal dari perkenalannya dengan salah seorang yang mengaku bernama Yanti, warga Tolengas, Kabupaten Sumedang saat proses persalinan di RSUD Majalengka.

Saat bertemu pertama kali tersebut, jelas Sartinah, Yanti mengaku sedang menengok keluarganya yang sedang melahirkan di ruang bersalin sebelah.

“Dari pertemuan itu, dia minta alamat Saya. Terus berjani akan datang untuk membantu proses perawatan anak saya yang baru lahir itu,” kata Sartinah, di rumahnya, Rabu (16/1/2013).

Selang beberapa hari setelah pulang dari RS, tepatnya pada hari Kamis 10 Januari 2013, Yanti memenuhi janjinya datang ke rumah pasutri tersebut.
“Saat datang, dia nanya kapan acara syukuran anak saya. Terus dia janji akan datang lagi membawa makanan untuk kepentingan syukuran tersebut. Ya, akhirnya saya kasih tau bahwa syukuran akan dilakukan pada hari Senin (12/1),” ungkap dia.

Pada hari H syukuran, Yanti kembali memenuhi janjinya dengan membawa sejumlah makanan untuk kebutuhan syukuran tersebut. Bahkan, pada kedatangannya yang ke dua kalinya itu, Yanti sempat menginap di rumah Sartinah selama satu malam.

Keesokan harinya, tepatnya pada hari Selasa 15 Januari 2013, Yanti mengajak Sartinah untuk mengambil uang di ATM. Uang tersebut, jelas Sartinah, akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan bayinya itu.

“Janjinya akan dikasih uang sebesar Rp. 500 Ribu. Akhirnya, Saya bersama dia dan bayi berangkat ke Cigasong dengan menggunakan ojek untuk mengambil uang itu,” ungkap dia.

Namun, sesampainya di pasar Cigasong, Yanti meminta agar Sartinah terlebih dahulu membeli sayuran untuk keperluan di rumah. Sementara bayi sendiri, masih berada di gendongan Yanti. Selang sekitar 30 menit, Sartinah kembali ke tempat semula dirinya meninggalkan Yanti dengan anaknya itu.

“Setelah sekitar tiga jam menunggu, dia dan bayi saya tidak kembali juga,” ungkap dia.

Mengetahui bayi laki-laki yang diberi nama Muhammad Iman Aldiansyah tersebut menjadi korban penculikan, Sartinah akhirnya melaporkan peristiwa tersebut ke aparat desa setempat.

Dengan didampingi oleh aparart desa, Sartinah kemudian melapor ke Polsek Cigasong pada hari yang sama.

Sementara itu, Kapolsek Cigasong AKP Kustadi melalui Kanit Reskrim, Aiptu Solihin menjelaskan pihaknya sudah memintai keterangan dari enam orang saksi.

Kapolsek menjelaskan, pihaknya masih melakukan penyledikin terhadap kasus yang menimpa Sartinah tersebut. “Hari ini (kemarin), sudah ada enam orang saksi yang dimintai keterangan. Termasuk dari orang tua bayi itu,” jelas dia.

Sementara itu, berdasarkan keterangan dari orang tua bayi, ciri-ciri pelaku penculikan diantaranya rambut sebahu, berbicara Bahasa Sunda dengan logat Jawa, ada tahi lalat sebesar kacang hijau di bagian bawah mata kiri. Adapun untuk bayi yang diculik, terdapat tanda-tanda seperti toh di bagian bawah pusar.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1271 seconds (0.1#10.140)