Lagi masak, rumah tertimpa pohon kapuk
A
A
A
Sindonews.com - Angin kencang mengakibatkan sebuah rumah di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, rusak dan nyaris roboh setelah tertimpa sebuah pohon kapuk.
Pemilik rumah kaget karena pada saat pohon tumbang dirinya sedang memasak di dapur. Kendati tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.
Sebuah rumah di Jalan Karantina, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Bone, Sulawesi Selatan nyaris roboh ketika sebatang pohon besar menimpa rumah tersebut, Selasa (15/01/2013).
Rumah milik pasangan Seni dan Munarti ini nyaris roboh karena pohon jatuh tepat dibagian tengah atap. Rumah yang dibangun tahun 2011 silam dari bantuan pemerintah itu kini tidak dapat ditempati lagi.
Ia menceritakan, saat kejadian dirinya sedang memasak. Begitu terdengar suara benda jatuh di atap langsung lari keluar.
"Ternyata pohon roboh, saya sempat tertimpa dahan di kepala," katanya.
Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa karena anaknya sedang bersekolah.
Kini, Munarti bersama keluarganya terpaksa tidur di tenda darurat yang diberikan oleh pihak Dinas Sosial dan bantuan dari Basarnas.
Namun Munarti tetap berharap bantuan dari para dermawan karena suaminya hanyalah seorang buruh pelabuhan yang berpenghasilan pas-pasan.
Pemilik rumah kaget karena pada saat pohon tumbang dirinya sedang memasak di dapur. Kendati tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir puluhan juta rupiah.
Sebuah rumah di Jalan Karantina, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Bone, Sulawesi Selatan nyaris roboh ketika sebatang pohon besar menimpa rumah tersebut, Selasa (15/01/2013).
Rumah milik pasangan Seni dan Munarti ini nyaris roboh karena pohon jatuh tepat dibagian tengah atap. Rumah yang dibangun tahun 2011 silam dari bantuan pemerintah itu kini tidak dapat ditempati lagi.
Ia menceritakan, saat kejadian dirinya sedang memasak. Begitu terdengar suara benda jatuh di atap langsung lari keluar.
"Ternyata pohon roboh, saya sempat tertimpa dahan di kepala," katanya.
Beruntung dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa karena anaknya sedang bersekolah.
Kini, Munarti bersama keluarganya terpaksa tidur di tenda darurat yang diberikan oleh pihak Dinas Sosial dan bantuan dari Basarnas.
Namun Munarti tetap berharap bantuan dari para dermawan karena suaminya hanyalah seorang buruh pelabuhan yang berpenghasilan pas-pasan.
(ysw)