Anggaran dihapus, RSBI Solo kesulitan beroperasi
A
A
A
Sindonews.com - Pasca putusan pengahapusan sekolah Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) oleh Mahkamah Konstitusi (MK) sekolah RSBI di Solo dipusingkan dengan anggaran untuk operasional karena tidak ada subsidi dari pemerintah.
Seperti hal nya di SDN Cemara 2 Kota Solo, Jawa Tengah yang sudah berstatus RSBI. Di sekolah ini sedikitnya ada 14 kelas yang sudah RSBI, yakni dari kelas 1 sampai kelas 5.
Kini jumlah siswanya sudah mencapai 300 siswa. Tidak hanya itu peralatan penujnang untuk kegiatan belajar mengajar disinipun sudah sangat komplit.
Kegiatan belajar mengajar ditunjang dengan LCD dan tiap kelas dilengkapi dengan AC. Karena peralatan ini memang salah satu syarat RSBI dengan program bahasa Inggris yang lebih intens dalam setiap pelajarannya.
Kepsek SDN Cemara 2, Issufah Dwi mengaku, jika status RSBI dihilangkan maka otomatis sudah tiak ada lagi bantuan operasional dari pemerintah termasuk pemeliharaan peralatan kegiatan belajar mengajar.
"Pasti akan berpengaruh pada operasional sarana dan prasarana sekolah," katanya di SDN Cemara 2, Sabtu (12/1/2013).
Dengan RSBI, lanjutnya, pihak sekolah bisa mengelola uang operasional sekitar Rp1 miliar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun setelah penghapusan RSBI, berarti sekolah hanya mengandalkan dana bos yang hanya sekira Rp400 juta pertahunnya.
"Kondisi ini jelas timpang karena dana yang biasa kami kelola tidak sebanding dengan target peningkatan mutu pendidikan kami," terangnya.
Sementara itu, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, jika sekolah merasa kesulitan anggaran pasca penghapusan RSBI maka Pemerintah Kota Solo akan mengkaji ulang.
Karena, ada 10 RSBI di Solo yang kesulitan, seperti SDN cemara 2, SMPN 1, SMPN 4, SMP Kalam Kudus, SMP Al Islam Satu, SMAN 1, SMAN 3, SMA Ursulin Regina Pacis, SMA Batik Satu, dan SMA Majelis Tafsir Alquran.
Seperti hal nya di SDN Cemara 2 Kota Solo, Jawa Tengah yang sudah berstatus RSBI. Di sekolah ini sedikitnya ada 14 kelas yang sudah RSBI, yakni dari kelas 1 sampai kelas 5.
Kini jumlah siswanya sudah mencapai 300 siswa. Tidak hanya itu peralatan penujnang untuk kegiatan belajar mengajar disinipun sudah sangat komplit.
Kegiatan belajar mengajar ditunjang dengan LCD dan tiap kelas dilengkapi dengan AC. Karena peralatan ini memang salah satu syarat RSBI dengan program bahasa Inggris yang lebih intens dalam setiap pelajarannya.
Kepsek SDN Cemara 2, Issufah Dwi mengaku, jika status RSBI dihilangkan maka otomatis sudah tiak ada lagi bantuan operasional dari pemerintah termasuk pemeliharaan peralatan kegiatan belajar mengajar.
"Pasti akan berpengaruh pada operasional sarana dan prasarana sekolah," katanya di SDN Cemara 2, Sabtu (12/1/2013).
Dengan RSBI, lanjutnya, pihak sekolah bisa mengelola uang operasional sekitar Rp1 miliar untuk meningkatkan mutu pendidikan. Namun setelah penghapusan RSBI, berarti sekolah hanya mengandalkan dana bos yang hanya sekira Rp400 juta pertahunnya.
"Kondisi ini jelas timpang karena dana yang biasa kami kelola tidak sebanding dengan target peningkatan mutu pendidikan kami," terangnya.
Sementara itu, Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo mengungkapkan, jika sekolah merasa kesulitan anggaran pasca penghapusan RSBI maka Pemerintah Kota Solo akan mengkaji ulang.
Karena, ada 10 RSBI di Solo yang kesulitan, seperti SDN cemara 2, SMPN 1, SMPN 4, SMP Kalam Kudus, SMP Al Islam Satu, SMAN 1, SMAN 3, SMA Ursulin Regina Pacis, SMA Batik Satu, dan SMA Majelis Tafsir Alquran.
(ysw)