Kubu Dede Yusuf belum akan lapor polisi
A
A
A
Sindonews.com - Kubu tim pemenangan Dede Yusuf-Lex Laksamana hingga kini menyatakan belum akan melaporkan temuan black campaign berupa selebaran yang menyebut Dede koruptor.
"Melihat jumlah selebaran yang ditemukan, kami belum merasa perlu untuk membuat laporan pada pihak berwajib," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Dede Yusuf-Laksamana, Saeful Huda, saat dikonfirmasi, Sabtu (12/1/2013).
Para pengusung pasangan nomor urut 3 ini juga mengimbau kepada para pendukungnya untuk tidak terpancing isu miring seperti yang ada di selebaran.
Lanjut Saeful, isu miring terhadap Dede Yusuf sengaja dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk merusak citra.
"Saya harap para pendukung tidak terpancing," harapnya.
Menurutnya, isi selebaran sangat bertentangan dengan Dede Yusuf. Dede dinilai sebagai politikus bersih. Sejak awal dia komitmen dengan pemberantasan korupsi.
"Beliau juga membuka PO BOX terkait pengaduan korupsi dari masyarakat," sebutnya.
Serangan black campaign terhadap politikus Demokrat itu pertama kali ditemukan di sebuah pagar rumah Jalan Tubagus Ismail, Bandung, Rabu 9 Januari lalu.
Selebaran seukuran kertas HVS itu menampilkan foto Dede Yusuf, dan politikus Demokrat yang sudah divonis karena korupsi yakni Angelina Sondakh, Nazaruddin, serta tersangka kasus hambalang Andi Mallarangeng.
Dalam kertas tersebut juga disebutkan nomor urut cagub yang berpasangan dengan mantan Sekda Pemprov Jabar Lex Laksamana, yakni nomor urut 3. Di bagian paling atas selebaran tertulis kata "KORUPTOR" dengan huruf kapital semua.
"Melihat jumlah selebaran yang ditemukan, kami belum merasa perlu untuk membuat laporan pada pihak berwajib," kata Juru Bicara Tim Pemenangan Dede Yusuf-Laksamana, Saeful Huda, saat dikonfirmasi, Sabtu (12/1/2013).
Para pengusung pasangan nomor urut 3 ini juga mengimbau kepada para pendukungnya untuk tidak terpancing isu miring seperti yang ada di selebaran.
Lanjut Saeful, isu miring terhadap Dede Yusuf sengaja dihembuskan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk merusak citra.
"Saya harap para pendukung tidak terpancing," harapnya.
Menurutnya, isi selebaran sangat bertentangan dengan Dede Yusuf. Dede dinilai sebagai politikus bersih. Sejak awal dia komitmen dengan pemberantasan korupsi.
"Beliau juga membuka PO BOX terkait pengaduan korupsi dari masyarakat," sebutnya.
Serangan black campaign terhadap politikus Demokrat itu pertama kali ditemukan di sebuah pagar rumah Jalan Tubagus Ismail, Bandung, Rabu 9 Januari lalu.
Selebaran seukuran kertas HVS itu menampilkan foto Dede Yusuf, dan politikus Demokrat yang sudah divonis karena korupsi yakni Angelina Sondakh, Nazaruddin, serta tersangka kasus hambalang Andi Mallarangeng.
Dalam kertas tersebut juga disebutkan nomor urut cagub yang berpasangan dengan mantan Sekda Pemprov Jabar Lex Laksamana, yakni nomor urut 3. Di bagian paling atas selebaran tertulis kata "KORUPTOR" dengan huruf kapital semua.
(rsa)