Sepulang dari tempat hiburan malam, Kapolsek aniaya warga
A
A
A
Sindonews.com - Kapolsek Leksono, Polres Wonosobo AKP Eko Sembodo, dilaporkan telah melakukan penganiayaan terhadap Mohammad Timan, warga Kampung Potrobangsan, Kecamatan Magelang Utara, Kota Magelang. Penganiayaan itu dilakukan di halaman tempat hiburan malam di kawasan Mertoyudan, Kabupaten Magelang.
Muhammad Timan menceritakan, kejadian bermula sekira pukul 23.00 WIB, saat rombongan kapolsek hendak pulang setelah sekira satu jam berada di tempat hiburan tersebut. Lalu, korban bertemu dengan kapolsek beserta rombongan. Korban sendiri bekerja di tempat hiburan tersebut sebagai keamanan.
Keduanya terlibat berbincangan, hingga akhirnya berujung penganiayaan. Korban pun mengalami luka memar pada bagian pelipis dan bagian kepala.
"Saat itu, saya hampir dikeroyok, karena yang lain ingin ikut memukul," katanya, di Mapolres Kabupaten Magelang, Jumat 11 Januari 2013, malam.
Usai melakukan penganiayaan terhadap dirinya, kata Timan, rombongan kapolsek tersebut pulang. Sementara Timan mengaku ditolong rekan-rekannya.
AKP Eko Sembodo membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu dilatarbekalangi dari sikap korban yang arogan.
”Dia teriak-teriak sembari mengatakan pernah saya tembak,” paparnya saat dihubungi melalui ponsel.
Eko mengungkapkan, korban pernah ditembak karena kasus penjambretan di kawasan Armada Mertoyudan, beberapa tahun lalu.
”Dia menjambret ibu-ibu yang sedang hamil,” lanjutnya.
Diketahui, saat itu Eko masih bertugas di satuan lalu lintas Polres Magelang.
”Saat itu saya mendengar seorang ibu berteriak minta tolong karena tasnya kejambretan setelah kita kejar, dua pelaku berhasil kita tangkap, salah satunya adalah Timan. Tembakan itu terpaksa dilakukan karena dia memakai senjata tajam," ucapnya.
Mengenai kedatangannya di tempat hiburan, Eko mengaku hanya memenuhi undangan rekan-rekannya dari Wonosobo.
”Saya hanya datang memenuhi undangan teman-teman. Saya hanya makan malam di sana lalu pulang,” ungkapnya.
Hingga saat ini, pihak Polres Magelang juga belum memberikan konfrimasi secara resmi terkait kasus tersebut.
Muhammad Timan menceritakan, kejadian bermula sekira pukul 23.00 WIB, saat rombongan kapolsek hendak pulang setelah sekira satu jam berada di tempat hiburan tersebut. Lalu, korban bertemu dengan kapolsek beserta rombongan. Korban sendiri bekerja di tempat hiburan tersebut sebagai keamanan.
Keduanya terlibat berbincangan, hingga akhirnya berujung penganiayaan. Korban pun mengalami luka memar pada bagian pelipis dan bagian kepala.
"Saat itu, saya hampir dikeroyok, karena yang lain ingin ikut memukul," katanya, di Mapolres Kabupaten Magelang, Jumat 11 Januari 2013, malam.
Usai melakukan penganiayaan terhadap dirinya, kata Timan, rombongan kapolsek tersebut pulang. Sementara Timan mengaku ditolong rekan-rekannya.
AKP Eko Sembodo membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya, kejadian itu dilatarbekalangi dari sikap korban yang arogan.
”Dia teriak-teriak sembari mengatakan pernah saya tembak,” paparnya saat dihubungi melalui ponsel.
Eko mengungkapkan, korban pernah ditembak karena kasus penjambretan di kawasan Armada Mertoyudan, beberapa tahun lalu.
”Dia menjambret ibu-ibu yang sedang hamil,” lanjutnya.
Diketahui, saat itu Eko masih bertugas di satuan lalu lintas Polres Magelang.
”Saat itu saya mendengar seorang ibu berteriak minta tolong karena tasnya kejambretan setelah kita kejar, dua pelaku berhasil kita tangkap, salah satunya adalah Timan. Tembakan itu terpaksa dilakukan karena dia memakai senjata tajam," ucapnya.
Mengenai kedatangannya di tempat hiburan, Eko mengaku hanya memenuhi undangan rekan-rekannya dari Wonosobo.
”Saya hanya datang memenuhi undangan teman-teman. Saya hanya makan malam di sana lalu pulang,” ungkapnya.
Hingga saat ini, pihak Polres Magelang juga belum memberikan konfrimasi secara resmi terkait kasus tersebut.
(rsa)