RSUD Chasan Bisorie Malut tolak penderita tumor
A
A
A
Sindonews.com - Halid Muhammad warga Desa Modayama, Kabupaten Halmahera Selatan Maluku Utara ditolak masuk RSUD Chasan Bisorie, Maluku Utara tanpa alasan yang jelas. Keluarga hanya bisa pasrah melihat kondisi anaknya yang kian buruk.
Kondisi bola mata kanan bocah ini memang sangat memprihatinkan. Warga yang ingin menyentuh bocah malang ini takut karena Halid selalu mengeluh sakit bila disentuh. Apa yang dialami bocah dua tahun ini memang membuat orang yang melihatnya mengelus dada. Bahkan hampir setiap saat Halid menangis menahan rasa sakit yang dia deritanya.
Halid telah menderita tumor ganas sejak lima bulan lalu. Ketika itu bola mata sebelah kanan sang Halid pecah karena terjatuh dilantai. Sehingga tidak berfungsi lagi. Sementara mata kirinya saat ini juga terganggu penglihatannya.
Halid bocah malang, anak ke-lima dari pasangan Muhammad Yasin dan Nurlina, warga desa Modayama Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan ini tak bisa berbuat apa-apa karena pemerintah setempat seakan tutup mata. Bahkan Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Bisorie menolak merawatnya tanpa alasan yang jelas.
Padahal Anggaran kesehatan untuk warga miskin atau kelas III yang di Anggarkan melalui APBD Provinsi Maluku Utara setaip tahun sebesar Rp8 miliar.
Muhammad, ayah Halid, mengaku kondisi ekonomi membuat dirinya pasrah menerima keadaan. Pasalnya sejak lima bulan lalu, Halid tidak mendapat perawatan serius sehingga mengeluarkan darah dan nanah. Muhammad mengaku bingung dengan biaya pengobatan di rumah sakit.
“Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja sulit bagaimana jika membawa sang buah hati ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Untuk itu ia berharap ada dermawan yang meringankan tangannya untuk membantu biaya perobatan buah hatinya yang saat ini kondisinya makin terpuruk,"lirihnya, Senin (7/1/2013).
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan bisorie Maluku utara, Marhaeni Hasan, yang dikonfirmasi sejumlah wartawan terkait penolakan pasien penderita tumor ganas dimata beralasan sibuk urusan kantor dan pergi meninggalkan wartawan tanpa alasan yang jelas.
Kondisi bola mata kanan bocah ini memang sangat memprihatinkan. Warga yang ingin menyentuh bocah malang ini takut karena Halid selalu mengeluh sakit bila disentuh. Apa yang dialami bocah dua tahun ini memang membuat orang yang melihatnya mengelus dada. Bahkan hampir setiap saat Halid menangis menahan rasa sakit yang dia deritanya.
Halid telah menderita tumor ganas sejak lima bulan lalu. Ketika itu bola mata sebelah kanan sang Halid pecah karena terjatuh dilantai. Sehingga tidak berfungsi lagi. Sementara mata kirinya saat ini juga terganggu penglihatannya.
Halid bocah malang, anak ke-lima dari pasangan Muhammad Yasin dan Nurlina, warga desa Modayama Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan ini tak bisa berbuat apa-apa karena pemerintah setempat seakan tutup mata. Bahkan Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan Bisorie menolak merawatnya tanpa alasan yang jelas.
Padahal Anggaran kesehatan untuk warga miskin atau kelas III yang di Anggarkan melalui APBD Provinsi Maluku Utara setaip tahun sebesar Rp8 miliar.
Muhammad, ayah Halid, mengaku kondisi ekonomi membuat dirinya pasrah menerima keadaan. Pasalnya sejak lima bulan lalu, Halid tidak mendapat perawatan serius sehingga mengeluarkan darah dan nanah. Muhammad mengaku bingung dengan biaya pengobatan di rumah sakit.
“Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari saja sulit bagaimana jika membawa sang buah hati ke puskesmas atau rumah sakit terdekat. Untuk itu ia berharap ada dermawan yang meringankan tangannya untuk membantu biaya perobatan buah hatinya yang saat ini kondisinya makin terpuruk,"lirihnya, Senin (7/1/2013).
Sementara itu Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasan bisorie Maluku utara, Marhaeni Hasan, yang dikonfirmasi sejumlah wartawan terkait penolakan pasien penderita tumor ganas dimata beralasan sibuk urusan kantor dan pergi meninggalkan wartawan tanpa alasan yang jelas.
(ysw)