Kekerasan pers di Malut meningkat

Sabtu, 05 Januari 2013 - 12:14 WIB
Kekerasan pers di Malut...
Kekerasan pers di Malut meningkat
A A A
Sindonews.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) cabang Ternate, Maluku Utara mencatat ancaman kekerasan fisik 2012 terhadap jurnalis meningkat. Parahnya lagi kekerasan fisik yang dialami jurnalis tersebut lebih banyak dilakukan oleh aparat pemerintah, dan kelompok massa.

Angka Kekerasan fisik terhadap jurnalis di Malut 2012 mencapai delapan kasus. Jumlah itu meningkat dari tahun 2011 yang hanya lima kasus.

Kekerasan fisik meliputi intimidasi, teror, pemukulan, penyerangan, pengeroyokan, pembakaran, sampai pembunuhan

Dari jenis kekerasan, umumnya adalah kekerasan fisik meliputi intimidasi, teror, pemukulan, penyerangan, pengroyokan dan merampas alat kerja.

Dari sisi pelaku, adalah aparatur pemerintahaan seperti pimpinan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) menempati urutan pertama dengan empat kasus, disusul Polisi dengan dua Kasus. Selain itu ada juga kekerasan yang di lakukan DPRD.

Kasus lainnya dilakukan kelompok massa (Ormas), masyarakat sipil.
Sedangkan untuk tahun 2012 kekerasan dengan pelaku dari kelompok TNI tidak ada.

"Data tentang kekerasan terhadap jurnalis merupakan data rekapan setiap insiden kekerasan. Dari delapan kasus itu AJI cabang Ternate tidak melakukan advokasi lantaran korban tidak mengajukan permohonan advokasi," ujar Sekretaris AJI Ternate, Budhy Nurgianto di Kafe Jarod, Malut, Sabtu (5/1/2013).

Kendati tidak ada permintaan advokasi, lanjutnya, AJI tidak tinggal diam yaitu melakukan tekanan dan pernyataan sikap. Bahkan AJI siap memberikan bantuan jika ada kawan diluar AJI yang meminta advokasi hingga proses hukum.

Budhi menambahkan Pemilukada Gubernur dan Wakil Gubernur 1 Juni 2013, AJI memperingatkan ancaman kekerasan terhadap jurnalis. Pasalnya kini banyak politikus yang memiliki media sehingga kebebasan pers terbelenggu.

"Terkait kepemilikan media oleh pimpinan partai politik atau cagub, cawagub membuat pemberitaan pers kurang profesional," tambahanya.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7386 seconds (0.1#10.140)