Papua miliki pengurus IJTI baru
A
A
A
Sindonews.com - Saat ini Papua memiliki badan pengurus Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) baru. Kepengurusan tersebut sesuai dengan surat mandat IJTI pusat nomor 02/SM/INT/IJTI/X/2012 yang menyatakan IJTI Papua untuk melaksanakan musyawarah daerah (Musda).
Musda tersebut dilaksanakan di Taman Imbi/Jayapura, sekira pukul 14.00 WIT. Dalam musda tersebut, menghasilkan keputusan yang menyebut Ricardo Hutahahean (Metro TV) sebagai Ketua IJTI yang baru. Selain itu ada Wakil Ketua yang dipegang Andre Kiwel (Trans Tv), Sekretaris Meirto Tangkepayung (antv), Bendahara Herawati (MNC networks).
Selain itu, ada beberapa bidang-bidang organisasi yang sudah ditetapkan untuk bisa membantu pengurus inti untuk menjalankan oraganisasi IJTI di Papua. Adapun bidang-bidangnya yaitu bidang organisasi, bidang diklat dan litbang, bidang kompetensi jurnalis, bidang kesejahteraan dan advokasi, dan bidang hubungan masyarakat.
Ketua IJTI Papua Ricardo Hutahean berharap, dengan terbentuknya IJTI di Papua diharapkan jurnalis televisi lebih memiliki peran kepada masyarakat.
"Dengan adanya IJTI di Papua, kita bisa mengedukasi pertelevisian ke masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan," jelas Ricardo, di Taman Imbi, Jayapura, Jumat (4/1/2013).
Tantangan jurnalis di Papua ternyata juga sangat besar, karena dinilai memiliki angka kekerasan yang cukup tinggi. Menurut Ketua Bidang Kesejahteraan dan Advokasi IJTI Papua Chanry Andrew Suripati, berdasarkan data Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Papua, tingkat kekerasan terhadap jurnalis meningkat di tahun 2012 menjadi 12 kasus.
Dalam tahun 2012, dia menyebut 60 persen korbannya terjadi pada jurnalis televisi. Dia berharap, ke depan tidak ada lagi kasus-kasus serupa.
IJTI juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan tentang savety journalist dalam melaksanakan tugas peliputan untuk meminimalisir angka kekerasan terhadap jurnalis di daerah rawan konflik seperti Papua.
Musda tersebut dilaksanakan di Taman Imbi/Jayapura, sekira pukul 14.00 WIT. Dalam musda tersebut, menghasilkan keputusan yang menyebut Ricardo Hutahahean (Metro TV) sebagai Ketua IJTI yang baru. Selain itu ada Wakil Ketua yang dipegang Andre Kiwel (Trans Tv), Sekretaris Meirto Tangkepayung (antv), Bendahara Herawati (MNC networks).
Selain itu, ada beberapa bidang-bidang organisasi yang sudah ditetapkan untuk bisa membantu pengurus inti untuk menjalankan oraganisasi IJTI di Papua. Adapun bidang-bidangnya yaitu bidang organisasi, bidang diklat dan litbang, bidang kompetensi jurnalis, bidang kesejahteraan dan advokasi, dan bidang hubungan masyarakat.
Ketua IJTI Papua Ricardo Hutahean berharap, dengan terbentuknya IJTI di Papua diharapkan jurnalis televisi lebih memiliki peran kepada masyarakat.
"Dengan adanya IJTI di Papua, kita bisa mengedukasi pertelevisian ke masyarakat khususnya dalam bidang pendidikan," jelas Ricardo, di Taman Imbi, Jayapura, Jumat (4/1/2013).
Tantangan jurnalis di Papua ternyata juga sangat besar, karena dinilai memiliki angka kekerasan yang cukup tinggi. Menurut Ketua Bidang Kesejahteraan dan Advokasi IJTI Papua Chanry Andrew Suripati, berdasarkan data Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Papua, tingkat kekerasan terhadap jurnalis meningkat di tahun 2012 menjadi 12 kasus.
Dalam tahun 2012, dia menyebut 60 persen korbannya terjadi pada jurnalis televisi. Dia berharap, ke depan tidak ada lagi kasus-kasus serupa.
IJTI juga berkomitmen untuk memberikan pelatihan tentang savety journalist dalam melaksanakan tugas peliputan untuk meminimalisir angka kekerasan terhadap jurnalis di daerah rawan konflik seperti Papua.
(rsa)