Lagi ronda temukan bayi di teras
A
A
A
Sindonews.com - Petugas ronda di Pedukuhan XII Desa Karangsewu Galur, Kulonprogo sempat takut dengan suara tangis bayi ditengah malam. Setelah ditelusuri, ternyata suara itu adalah bayi yang dibuang ibunya di teras rumah warga.
Kegiatan ronda warga Desa Karangsewu sempat heboh setelah menemukan bayi teras rumah Dadang salah seorang warga. Kini bayi malang ini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Wates.
"Teman-teman saya lagi ronda dan mendapati bayi ini menangis, saat ditemukan bayinya terbalut kain," jelas Aan warga Karangsewu, Jumat (4/1/2013).
Penemuan bayi itu langsung dilaporkan ke Polsek Galur. Sedangkan bayi malang ini dibawa ke RS PKU Muhammadiyah karena lokasinya paling dekat.
Namun karena kondisinya kurang sehat, bayi ini dirujuk ke RSUD Wates. Kini bayi ini masih dirawat dalam ruang inkubator NiCU RSUD Wates.
Kabid Pelayanan Medis RSUD Wates dr J Witarto memperkirakan bayi ini berusian sepekan. Berat badan sangat minim hanya 1000 gram. Namun setelah dirawat intensif kondisi membaik.
"Saat masuk bayi ini mengalami sianosis (kekurangan Oksigen)," terang Witarto.
Rencananya bayi ini setelah kondisinya pulih akan diserahkan ke Dinas Sosial. Biaya pengobatan sendiri akan ditanggung oleh pemerintah menggunakan dana Jamkesos atau Kamkesda.
"Bayi ini oleh orangtuanya sempat dirawat karena tali pusarnya sudah lepas," pungkasnya.
Kegiatan ronda warga Desa Karangsewu sempat heboh setelah menemukan bayi teras rumah Dadang salah seorang warga. Kini bayi malang ini masih mendapatkan perawatan intensif di RSUD Wates.
"Teman-teman saya lagi ronda dan mendapati bayi ini menangis, saat ditemukan bayinya terbalut kain," jelas Aan warga Karangsewu, Jumat (4/1/2013).
Penemuan bayi itu langsung dilaporkan ke Polsek Galur. Sedangkan bayi malang ini dibawa ke RS PKU Muhammadiyah karena lokasinya paling dekat.
Namun karena kondisinya kurang sehat, bayi ini dirujuk ke RSUD Wates. Kini bayi ini masih dirawat dalam ruang inkubator NiCU RSUD Wates.
Kabid Pelayanan Medis RSUD Wates dr J Witarto memperkirakan bayi ini berusian sepekan. Berat badan sangat minim hanya 1000 gram. Namun setelah dirawat intensif kondisi membaik.
"Saat masuk bayi ini mengalami sianosis (kekurangan Oksigen)," terang Witarto.
Rencananya bayi ini setelah kondisinya pulih akan diserahkan ke Dinas Sosial. Biaya pengobatan sendiri akan ditanggung oleh pemerintah menggunakan dana Jamkesos atau Kamkesda.
"Bayi ini oleh orangtuanya sempat dirawat karena tali pusarnya sudah lepas," pungkasnya.
(ysw)