Kontras: Kasus kekerasan di Aceh meningkat

Kamis, 03 Januari 2013 - 13:56 WIB
Kontras: Kasus kekerasan...
Kontras: Kasus kekerasan di Aceh meningkat
A A A
Sindonews.com - Kota Langsa, Provinsi Aceh, dinyatakan menimpati peringkat teratas dalam praktik kekerasan dalam upaya penegakkan syariat Islam tahun 2012.

Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Aceh mencatat, sedikitnya terdapat 13 kasus dalam tahun 2012. Hal tersebut diketahui meningkat, dimana sebelumnya, hanya terjadi empat kasus

Selin di Langsa, Konras jga mencatat Kabupaten Pidie yang mulai marak aksi kekerasan. Menurut Koordinator Kontras Aceh Destika Gilang Lestari, tahun lalu terjadi sembilan kasus, meningkat dari tahun 2011 yang hanya dua kasus.

Dalam laporan akhir tahun, Kontras Aceh mencatat Banda Aceh berada di urutan ketiga daerah yang paling sering terjadi kekerasan. Di ibukota provinsi ini ada enam kasus, meningkat tiga kasus dari tahun sebelumnya tiga kasus.

"Jika tidak ada pencegahan dini, kita khawatir amuk massa terkait penegakkan syariat Islam akan meningkat pada tahun 2013," kata Gilang, di Kantor Kontras Aceh, Kamis (3/1/2013).

Gilang menjelaskan, pihaknya pada November tahun lalu mendapat laporan dari pengurus pesantren di Sawang, Aceh Selatan bahwa Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) setempat menyatakan pesantren tersebut sesat.

"Kasus Peulimbang di Bireun masih berpotensi terjadi di tempat lain," katanya.

Kasus yang dimaksud Gilang terjadi pada November lalu. Akibat kerusuhan, tiga orang meninggal 10 orang di Desa Jambo Dalam, Kecamatan Peulimbang, Kabupaten Bireun.

Gilang manyatakan, kekerasan sering terjadi terhadap warga yang diduga melakukan khalwat (mesum). Sepanjang tahun sudah terjadi 23 kasus, angka itu menurun drastis pada tahun sebelumnya 45 kasus. Dari 10 kategori kekerasan yang didata tahun 2012 setidaknya terjadi 50 kasus.

"Kontras Aceh prihatin dan sangat menyesalkan kejadian-kejadian tersebut, kami mengajak semua pihak untuk menghormati supremasi hukum," kata Gilang.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9362 seconds (0.1#10.140)