Mandi di sungai, bocah tewas terseret arus
A
A
A
Sindonews.com - Nasib nahas menimpa Surya Wahyu Risdafa (8). Bocah malang asal Desa Ngentakrejo, Kecamatan Lendah, meregang nyawa setelah hanyut terbawa arus Sungai Jembangan di Desa Gulurejo, sore kemarin sekira pukul 16.00 WIB.
Peristiwa memilukan itu bermula saat korban asik itu mandi bersama kedua teman sebayanya. Sayang, bocah kelas dua sekolah dasar ini lengah jika bahaya derasnya arus sungai mengintai mereka. Ketiganya memaksa menceburkan diri ke sungai.
"Sungai sangat deras, setelah semalaman diguyur hujan. Mungkin belum bisa berpikir kalau aliran di sungai sangat berbahaya. Jadi mereka tetap nyebur ke sungai dan salah satu dari ketiga anak itu hanyut," kata Kepala Desa Gulurejo M Mardi, Selasa 1 Januari 2013.
Menurut Mardi, warga langsung melakukan pencarian setalah mendapat informasi hanyutnya Daffa. Pencarian tidak berjalan mulus karena medan di sekitar sungai sangat licin. Meski begitu pencarian tetap dilanjutkan.
Setelah satu setengah jam, jasad bocah malang itu ditemukan tersangkut di sekitar Jembatan Kolopinggal di perbatasan antara Gulurejo-Ngentakrejo.
''Malang sekali nasibnya. Dia anak baik,'' kata Suprana, Kades Ngentakrejo.
Menurut dia, pihak keluarga tidak tahu jika Dafa hendak bermain di sungai. ''Dia keponakan saya. Keluarga tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Ternyata Dafa ditemukan sudah tidak bernyawa,'' tambahnya lesu.
Peristiwa memilukan itu bermula saat korban asik itu mandi bersama kedua teman sebayanya. Sayang, bocah kelas dua sekolah dasar ini lengah jika bahaya derasnya arus sungai mengintai mereka. Ketiganya memaksa menceburkan diri ke sungai.
"Sungai sangat deras, setelah semalaman diguyur hujan. Mungkin belum bisa berpikir kalau aliran di sungai sangat berbahaya. Jadi mereka tetap nyebur ke sungai dan salah satu dari ketiga anak itu hanyut," kata Kepala Desa Gulurejo M Mardi, Selasa 1 Januari 2013.
Menurut Mardi, warga langsung melakukan pencarian setalah mendapat informasi hanyutnya Daffa. Pencarian tidak berjalan mulus karena medan di sekitar sungai sangat licin. Meski begitu pencarian tetap dilanjutkan.
Setelah satu setengah jam, jasad bocah malang itu ditemukan tersangkut di sekitar Jembatan Kolopinggal di perbatasan antara Gulurejo-Ngentakrejo.
''Malang sekali nasibnya. Dia anak baik,'' kata Suprana, Kades Ngentakrejo.
Menurut dia, pihak keluarga tidak tahu jika Dafa hendak bermain di sungai. ''Dia keponakan saya. Keluarga tidak menyangka akan berakhir seperti ini. Ternyata Dafa ditemukan sudah tidak bernyawa,'' tambahnya lesu.
(rsa)