Waspadai luapan Sungai Bengawan Solo
A
A
A
Sindonews.com – Air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro merambat naik mendekati ambang siaga. Warga yang tinggal di daerah bantaran sungai diimbau waspada luapan sungai terbesar di Jawa Tengah itu.
Pantauan di dekat Pasar Besar Bojonegoro menunjukkan, air Bengawan Solo menenggelamkan papan duga yang terpasang di tepi sungai paling bawah. Air mengalir deras menyeret sampah dan ranting-ranting kering. Ketinggian air Sunggai Bengawan Solo kali ini terlihat paling tinggi dibandingkan sepekan sebelumnya.
Menurut Khoiruman (56) warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, air Bengawan Solo naik sejak Selasa (1/1/2013) pagi. Hal itu, kata dia, disebabkan adanya kiriman air dari daerah hulu sungai dan kiriman air dari anak-anak sungai di wilayah Bojonegoro.
“Air Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro naik dengan cepat. Bila terjadi hujan lagi, saya khawatir Bengawan Solo akan penuh,” ujar Khoiruman yang tinggal di dekat sungai tersebut.
Meski Sungai Bengawan Solo terus bergerak naik, warga yang tinggal di Kecamatan Trucuk dan sekitarnya tetap menyeberangi sungai naik perahu tradisional.
Perahu penyeberangan dari titik di dekat Pasar Bojonegoro dengan titik di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, terlihat hilir mudik mengangkut penumpang dan barang dagangan. Pelampung disediakan di perahu tersebut jika sewaktu-waktu diperlukan oleh penumpang.
Kasi Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Suhadi, mengatakan, air Sungai Bengawan Solo trennya memang terus merambat naik. Hal itu dipicu adanya kiriman air dari daerah hulu yakni Ngawi dan Madiun.
“Kondisi air Bengawan Solo sekarang terus dipantau,” ujarnya.
Suhadi mengatakan, kondisi di daerah hulu sungai saat ini masih tinggi. Bila terjadi hujan lagi di daerah hulu atau di wilayah Bojonegoro, maka diperkirakan air Sungai Bengawan Solo akan naik lagi.
“Saat ini kondisi air Bengawan Solo mendekati ambang siaga,” ujarnya.
Pihak BPBD, kata dia, telah mengimbau pada warga yang tinggal di bantaran sungai untuk waspada banjir. Di daerah perkotaan Bojonegoro yang rawan banjir Bengawan Solo yakni Desa Ledok Kulon, Ledok Wetan, Banjarejo, Kadipaten, dan Mulyoagung, Kecamatan Kota Bojonegoro.
Saat ini, kata Suhadi, juga telah didirikan posko penanggulangan bencana di kantor BPBD Pemkab Bojonegoro. Posko tersebut dijaga oleh dua petugas tanggap bencana siang dan malam. Selain itu, juga telah disiapkan empat perahu karet dan sejumlah tenda bila diperlukan untuk menolong korban bencana.
Pantauan di dekat Pasar Besar Bojonegoro menunjukkan, air Bengawan Solo menenggelamkan papan duga yang terpasang di tepi sungai paling bawah. Air mengalir deras menyeret sampah dan ranting-ranting kering. Ketinggian air Sunggai Bengawan Solo kali ini terlihat paling tinggi dibandingkan sepekan sebelumnya.
Menurut Khoiruman (56) warga Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, air Bengawan Solo naik sejak Selasa (1/1/2013) pagi. Hal itu, kata dia, disebabkan adanya kiriman air dari daerah hulu sungai dan kiriman air dari anak-anak sungai di wilayah Bojonegoro.
“Air Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro naik dengan cepat. Bila terjadi hujan lagi, saya khawatir Bengawan Solo akan penuh,” ujar Khoiruman yang tinggal di dekat sungai tersebut.
Meski Sungai Bengawan Solo terus bergerak naik, warga yang tinggal di Kecamatan Trucuk dan sekitarnya tetap menyeberangi sungai naik perahu tradisional.
Perahu penyeberangan dari titik di dekat Pasar Bojonegoro dengan titik di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, terlihat hilir mudik mengangkut penumpang dan barang dagangan. Pelampung disediakan di perahu tersebut jika sewaktu-waktu diperlukan oleh penumpang.
Kasi Kesiapsiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Bojonegoro, Suhadi, mengatakan, air Sungai Bengawan Solo trennya memang terus merambat naik. Hal itu dipicu adanya kiriman air dari daerah hulu yakni Ngawi dan Madiun.
“Kondisi air Bengawan Solo sekarang terus dipantau,” ujarnya.
Suhadi mengatakan, kondisi di daerah hulu sungai saat ini masih tinggi. Bila terjadi hujan lagi di daerah hulu atau di wilayah Bojonegoro, maka diperkirakan air Sungai Bengawan Solo akan naik lagi.
“Saat ini kondisi air Bengawan Solo mendekati ambang siaga,” ujarnya.
Pihak BPBD, kata dia, telah mengimbau pada warga yang tinggal di bantaran sungai untuk waspada banjir. Di daerah perkotaan Bojonegoro yang rawan banjir Bengawan Solo yakni Desa Ledok Kulon, Ledok Wetan, Banjarejo, Kadipaten, dan Mulyoagung, Kecamatan Kota Bojonegoro.
Saat ini, kata Suhadi, juga telah didirikan posko penanggulangan bencana di kantor BPBD Pemkab Bojonegoro. Posko tersebut dijaga oleh dua petugas tanggap bencana siang dan malam. Selain itu, juga telah disiapkan empat perahu karet dan sejumlah tenda bila diperlukan untuk menolong korban bencana.
(ysw)