Tidak transparan, Kepala sekolah didemo siswanya

Senin, 26 November 2012 - 19:19 WIB
Tidak transparan, Kepala sekolah didemo siswanya
Tidak transparan, Kepala sekolah didemo siswanya
A A A
Sindonews.com – Ratusan siswa SMK Muhammadiyah Imogiri mendesak Kepala Sekolah mereka mundur dari jabatannya. Desakan itu dilakukan para siswa melalui aksi demonstrasi di halaman sekolah.

Dalam aksinya para siswa dari semua kelas ini membagikan sejumlah selebaran, yang isinya menuntut empat poin, salah satu di antaranya mendesak kepala sekolah mundur dari jabatannya. Para siswa ini menduga kepala sekolah tidak transparan dalam mengelola keuangan sekolah di pada SMK Muhammadiyah Imogogiri.

Selain itu, ratusan siswa dari tiga kejuruan, teknik kendaraan ringan, teknik komputer, dan tata busana itu minta kejelasan struktur organisasi dewan sekolah, fasilitas sekolah yang belum memadai, dan terakhir menuntut transparansi pengelolaan keuangan sekolah.

“Kita menuntut agar dia mengundurkan diri,” ungkap Cahya, siswa kelas X SMK Muhammadiyah Imogiri dalam orasinya.

Siswa jururan teknik komputer ini menuturkan kepsek dinilai tak transparan soal pengelolaan keuangan sekolah. Para siswa menengarai kebijakan kepala sekolah terkesan tertututp soal keuangan sekolah. Biaya yang dikeluarkan, tanpa melibatkan guru yang ada.

Saat ini SMK Muhammadiyah Imogiri memiliki 876 siswa tersebut bertekad untuk melakukan aksi serupa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi. “Kita akan demo lagi, dalam jumlah yang lebih besar,” kata Cahya.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Non Formal Totok Sudarto mengatakan pemicu aksi demo siswa itu adalah adanya surat edaran yang dikeluarkan pihak sekolah kepada orangtua siswa. Pihak sekolah mendesak orangtua siswa agar melunasi semua tunggakan biaya pendidikan yang jumlahnya sekitar Rp1,5 miliar.

Besarnya tunggakan ini terungkap saat Totok melakukan pertemuan tertutup dengan pimpinan Dakwah Muhammadiyah (PDM) Bantul Senin. Pertemuan ini untuk mencari titik penyelesaian terbaik di sekolah itu.

Ketua PDM Bantul Saebani mengatakan pihaknya akan berusaha agar suasana di lingkungan sekolah tetap kondusif agar tidak mengganggu proses belajar di sekolah milik Muhammadiyah tersebut.

“Akar persoalan itu hanya soal misscommunication antara siswa dengan sekolah. Namun kita telah diselesaikan,” jelasnya.

Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Imogiri Nur Wahyuntoro membantah semua tudingan yang ditujukan kepada dirinya. Pria yang telah menjabat sebagai Kepsek mulai tahun 2004 ini menduga ada sejumlah oknum internal sekolah yang turut menjadi dalang aksi demonstrasi ini.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4621 seconds (0.1#10.140)