Buruh Tangerang ancam tarik Jamsostek Rp167 T

Buruh Tangerang ancam tarik Jamsostek Rp167 T
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan buruh dari berbagai aliansi se-Tangerang Raya mengancam akan menarik Rp167 triliun yang berada di Jamsostek apabila UU BPJS jadi diberlakukan.
Dengan menggunakan ratusan sepeda motor, dan puluhan bus, buruh se-Tangerang Raya berorasi di depan kantor Puspemkot Tangerang sebelum bergerak menuju Istana Negara.
Dalam orasinya, buruh meminta pemerintah membatalkan UU BPJS dan SJSN, serta menggantinya dengan mengeluarkan peraturan pengganti UU tentang jaminan sosial. Jika tidak, buruh mengancam akan menarik seluruh dana jaminan hari tua Jamsostek yang telah terkumpul yang nilainya ratusan triliun rupiah.
"Buruh akan menarik dananya apabila UU ini tidak dibatalkan, tidak akan ada jaminan dana yang terkumpul akan aman. Untuk itu, ribuan buruh hari ini akan bergerak ke Istana Negara," tutur Hambali, tim advokasi buruh.
Buruh menilai, UU BPJS atau SJSN membohongi rakyat, karena pada aplikasinya pekerja tetap dipungut iuran sebesar dua persen, belum termasuk iuran jaminan hari tua.
Setelah berorasi, ribuan massa buruh akhirnya bergerak menuju Istana dengan berkonvoi dengan pengawalan ketat pihak kepolisian.
Dengan menggunakan ratusan sepeda motor, dan puluhan bus, buruh se-Tangerang Raya berorasi di depan kantor Puspemkot Tangerang sebelum bergerak menuju Istana Negara.
Dalam orasinya, buruh meminta pemerintah membatalkan UU BPJS dan SJSN, serta menggantinya dengan mengeluarkan peraturan pengganti UU tentang jaminan sosial. Jika tidak, buruh mengancam akan menarik seluruh dana jaminan hari tua Jamsostek yang telah terkumpul yang nilainya ratusan triliun rupiah.
"Buruh akan menarik dananya apabila UU ini tidak dibatalkan, tidak akan ada jaminan dana yang terkumpul akan aman. Untuk itu, ribuan buruh hari ini akan bergerak ke Istana Negara," tutur Hambali, tim advokasi buruh.
Buruh menilai, UU BPJS atau SJSN membohongi rakyat, karena pada aplikasinya pekerja tetap dipungut iuran sebesar dua persen, belum termasuk iuran jaminan hari tua.
Setelah berorasi, ribuan massa buruh akhirnya bergerak menuju Istana dengan berkonvoi dengan pengawalan ketat pihak kepolisian.
(san)