Gus Ipul cari simpati ke warga Muhammadiyah

Senin, 19 November 2012 - 09:48 WIB
Gus Ipul cari simpati ke warga Muhammadiyah
Gus Ipul cari simpati ke warga Muhammadiyah
A A A
Sindonews.com - Kehadiran Wakil Gubernur Jatim Syaifullah Yusuf pada acara Milad ke 100 tahun Muhammadiyah di DOME Universitas Muhammadiyah Malang, dimanfaatkan untuk meminta dukungan dari warga Muhammadiyah pada Pilgub Jatim 2013 mendatang.

Menurut Gus Ipul panggilan akrabnya, dirinya merupakan bagian dari keluarga Muhammadiyah. Jadi wajar jika saat Pilgub Jatim nanti, warga Muhammadiyah akan mendukungnya. Hal itu sebagai bentuk konsekwensi dari persahabatannya dengan warga Muhammadiyah.

“Jangan bicara Pilgub dulu lah. Waktunya masih jauh bulan Agustus mendatang. Kehadiran kita ke acara Milad Muhammadiyah. Untuk menghormati warga Muhammadiyah. Kita sudah lama bekerja sama dengan teman-teman Muhammadiyah. Jadi wajar nanti mereka akan mendukung saya,” urai Gus Ipul selesai memberikan ceramah di hadapan ribuan warga Muhammadiyah se Jatim yang berkumpul di DOME UMM, Minggu 18 November 2012.

Kata mantan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor ini, politik itu selalu diselimuti dengan peristiwa yang tidak terduga. Banyak kejutan yang akan terjadi pada Pilgub Jatim mendatang.

“Kita tidak mau berandai-andai dulu. Karena proses Pilgub Jatim masih dimulai tahun depan,” urainya.

Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Jatim Prof DR Thoir Lutfi menyatakan, Muhammadiyah tetap bersikap netral pada pelaksanaan Pilgub Jatim. Kehadiran Gus Ipul ke acara Milad ke 100 Muhammadiyah bukan untuk meminta dukungan politik dari warga Muhammadiyah.

“Kita memang tidak membatasi kader Muhammadiyah untuk terjun dalam dunia politik. Yang jelas bila ada pengurus Muhammadiyah terjun ke dunia politik harus melepas semua jabatannya di Muhammadiyah,” tegas Thoir Lutfi.

Menurut Thoir Lutfi, Muhammadiyah tidak akan terjebak dengan kegiatan parpol. Meskipun pada prinsipnya Muhammadiyah akan berpolitik tapi secara santun.

“Kita akan mendukung siapa saja calon Gubernur dan wakilnya. Yang penting calon pemimpinnya amanah. Tidak merugikan bangsa, rakyat terlebih agama,” pungkas guru besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (UB) Malang.
(ysw)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9512 seconds (0.1#10.140)