Maros larang Bentor beroperasi

Maros larang Bentor beroperasi
A
A
A
Sindonews.com - Becak Motor (bentor) yang biasanya beroperasi di beberapa daerah, kini mulai dilarang beroperasi di kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Pemerintah Kabupaten Maros menganggap, Bentor sebagai salah pemicu tingginya angka kecelakaan dan kemacetan. Bahkan populasi kendaraan rakitan tersebut terus meningkat yang membuat pemerintah yang sudah terlanjut menlegalkan keberadaan bentor mulai diperhadapkan
berbagai persoalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Maros Amirullah yang dihubungi wartawan mengatakan, kendaraan jenis bentor sejak awal
sudah dilarang beroperasi di wilayah Maros. Pelarangan pengoperasian bentor ini berdasarkan peraturan daerah (Perda).
"Sudah ada perda yang mengatur masalah pelarangan kendaraan bentor di wilayah Maros. Karena itu sifatnya Perda, berarti tidak ada alasan untuk memberikan izin pengoperasiannya," jelas Amirullah melalui telpon, Minggu (28/10/2012).
Dia menambahkan, kendaraan bentor yang dimodifikasi antara motor dengan becak sudah menyalahi aturan lalulintas. Karena selama ini tidak ada perusahaan resmi yang merakit kendaraan tersebut.
Bahkan keberadaan bentor di sejumlah daerah menjadi persoalan karena populansi semakin berkembang hingga dapat menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalulintas.
Padahal kata dia, lokasi pengoperasian bentor sudah ditentukan setiap daerah, namun hingga kini tidak dapat diatasi sehingga banyak ditemukan berkeliaran disejumlah sudut-sudut kota di beberapa daerah di Sulsel.
"Hal seperti itulah yang tidak kita kehendaki di Maros sehingga Pemkab dan Polres melarang keras adanya bentor beroprasi di Maros," sebutnya.
Jangankan beroprasi kata Amrullah, melintas saja, di Maros bila kedapatan petugas pasti ditindak tegas dan jaminanya adalah kendaraan.
"Dishub bekerja sama dengan Polres Maros menekan aktivitas bentor disejumlah wilayah di kabupaten Maros," jelas Amirullah.
Pemerintah Kabupaten Maros menganggap, Bentor sebagai salah pemicu tingginya angka kecelakaan dan kemacetan. Bahkan populasi kendaraan rakitan tersebut terus meningkat yang membuat pemerintah yang sudah terlanjut menlegalkan keberadaan bentor mulai diperhadapkan
berbagai persoalan.
Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Maros Amirullah yang dihubungi wartawan mengatakan, kendaraan jenis bentor sejak awal
sudah dilarang beroperasi di wilayah Maros. Pelarangan pengoperasian bentor ini berdasarkan peraturan daerah (Perda).
"Sudah ada perda yang mengatur masalah pelarangan kendaraan bentor di wilayah Maros. Karena itu sifatnya Perda, berarti tidak ada alasan untuk memberikan izin pengoperasiannya," jelas Amirullah melalui telpon, Minggu (28/10/2012).
Dia menambahkan, kendaraan bentor yang dimodifikasi antara motor dengan becak sudah menyalahi aturan lalulintas. Karena selama ini tidak ada perusahaan resmi yang merakit kendaraan tersebut.
Bahkan keberadaan bentor di sejumlah daerah menjadi persoalan karena populansi semakin berkembang hingga dapat menimbulkan kemacetan dan kecelakaan lalulintas.
Padahal kata dia, lokasi pengoperasian bentor sudah ditentukan setiap daerah, namun hingga kini tidak dapat diatasi sehingga banyak ditemukan berkeliaran disejumlah sudut-sudut kota di beberapa daerah di Sulsel.
"Hal seperti itulah yang tidak kita kehendaki di Maros sehingga Pemkab dan Polres melarang keras adanya bentor beroprasi di Maros," sebutnya.
Jangankan beroprasi kata Amrullah, melintas saja, di Maros bila kedapatan petugas pasti ditindak tegas dan jaminanya adalah kendaraan.
"Dishub bekerja sama dengan Polres Maros menekan aktivitas bentor disejumlah wilayah di kabupaten Maros," jelas Amirullah.
(ysw)