Mahasiswa STKIP Bone kembali bentrok
Kamis, 11 Oktober 2012 - 19:16 WIB

Mahasiswa STKIP Bone kembali bentrok
A
A
A
Sindonews.com - Bentrok susulan kembali terjadi di kampus Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Bentrok terjadi setelah sejumlah mahasiswa kembali mendatangi mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM).
Kedua kubu pun kembali saling serang, dorong-dorongan dan saling pukul. Polisi yang berusaha meredam emosi mahasiswa terlihat kewalahan. Upaya polisi pun tak digubris mahasiswa, bentrokan pun tetap berlanjut.
Bentrok susulan tersebut terjadi saat kedua kubu mahasiswa masih menyimpan dendam setelah bentrokan yang terjadi sebelumnya. Bentrok tak bisa dihindarkan setelah sejumlah mahasiswa mendatangi kubu IMM yang sedang berkumpul di salah satu kantin mahasiswa yang ada di kampus tersebut.
Bentrokan sebelumnya dipicu oleh sejumlah mahasiswa dari IMM Komisariat STKIP Bone yang keberatan dengan pelaksanaan kegiatan seminar pendidikan dan bedah buku. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh pihak kampus yang langsung dibina oleh Pembantu Ketua Empat STKIP Badaruddin.
IMM merasa lembaganya dijual karena panitia langsung mencantumkan nama IMM dalam kepanitiaan tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu tentang pelaksanaan acara tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Badaruddin yang juga sebagai pembina dalam kegiatan tersebut membantah tudingan dari mahasiswa IMM. Menurutnya hal tersebut hanyalah salah paham.
"Kami telah menghubungi pihak IMM namun ditolak dengan alasan pihak IMM akan melakukan suatu kegiatan berupa study tour," ungkap Badaruddin menjelaskan kepada wartawan, Kamis (11/10/2012).
Beruntung bentrokan tersebut dapat diredam ketika sejumlah petinggi kampus, Wakil Ketua STKIP dan sejumlah polisi yang berpakaian preman menenangkan mahasiswa yang sedang bentrok tersebut.
Polisi yang berpakaian preman langsung menghalau dan menarik sejumlah mahasiswa untuk mundur. Walau berhasil diredam, namun polisi masih terlihat berjaga-jaga untuk menghindari bentrok susulan.
Kedua kubu pun kembali saling serang, dorong-dorongan dan saling pukul. Polisi yang berusaha meredam emosi mahasiswa terlihat kewalahan. Upaya polisi pun tak digubris mahasiswa, bentrokan pun tetap berlanjut.
Bentrok susulan tersebut terjadi saat kedua kubu mahasiswa masih menyimpan dendam setelah bentrokan yang terjadi sebelumnya. Bentrok tak bisa dihindarkan setelah sejumlah mahasiswa mendatangi kubu IMM yang sedang berkumpul di salah satu kantin mahasiswa yang ada di kampus tersebut.
Bentrokan sebelumnya dipicu oleh sejumlah mahasiswa dari IMM Komisariat STKIP Bone yang keberatan dengan pelaksanaan kegiatan seminar pendidikan dan bedah buku. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh pihak kampus yang langsung dibina oleh Pembantu Ketua Empat STKIP Badaruddin.
IMM merasa lembaganya dijual karena panitia langsung mencantumkan nama IMM dalam kepanitiaan tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu tentang pelaksanaan acara tersebut.
Menyikapi hal tersebut, Badaruddin yang juga sebagai pembina dalam kegiatan tersebut membantah tudingan dari mahasiswa IMM. Menurutnya hal tersebut hanyalah salah paham.
"Kami telah menghubungi pihak IMM namun ditolak dengan alasan pihak IMM akan melakukan suatu kegiatan berupa study tour," ungkap Badaruddin menjelaskan kepada wartawan, Kamis (11/10/2012).
Beruntung bentrokan tersebut dapat diredam ketika sejumlah petinggi kampus, Wakil Ketua STKIP dan sejumlah polisi yang berpakaian preman menenangkan mahasiswa yang sedang bentrok tersebut.
Polisi yang berpakaian preman langsung menghalau dan menarik sejumlah mahasiswa untuk mundur. Walau berhasil diredam, namun polisi masih terlihat berjaga-jaga untuk menghindari bentrok susulan.
(azh)