Pelantikan Gubernur, Malioboro bebas PKL

Selasa, 09 Oktober 2012 - 18:36 WIB
Pelantikan Gubernur, Malioboro bebas PKL
Pelantikan Gubernur, Malioboro bebas PKL
A A A
Sindonews.com - Menjelang pelantikan gubernur dan wakil gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) 10 Oktober 2012 besok, Jalan Malioboro dipastikan bebas dari kegiatan Pedagang Kaki Lima (PKL).

Kepastian ini keluar setelah Lembaga Pemberdayaan Komunitas Kawasan Malioboro (LPKKM) menyatakan, baik PKL maupun pedagang lesehan tidak akan melakukan aktivitas selama 24 jam penuh.

Selain untuk menghormati proses pelantikan gubernur dan wakil gubernur DIY dan bentuk dukungan terhadap keistimewaan Yogyakarta paska disahkannya UU Keistimewaan, sikap tersebut juga untuk ikut menyemarakkan HUT Kota Yogyakarta ke 256. Jumlah PKL sendiri yang tercatat di LPKKM sekira 2.500 PKL.

“Saat pelantikan besok para PKL wajib menghentikan kegiatan dan mengikuti jalannya pelantikan tersebut. Aktivitas akan kembali dilanjutkan usai pelantikan,” ungkap Ketua LPKKM Rudiarto, Selasa (9/10/2012).

Rudiarto mengatakan walau PKL dan lesehan libur, namun bukan berarti tidak ada aktivitas, justru sebaliknya, para PKL yang tergabung dalam 22 komunitas sejak pagi hingga malam akan penuh dengan kegiatan.

Diawali pagi hari, para PKL akan melakukan bersih-bersih di sepanjang Malioboro, hingga menjelang pelantikan.

Menurut Rudiarto sebagai bentuk ucapan syukur atas dilantiknya gubernur dan wakil gubernur, para PKL juga akan menggelar tumpengan yang dipusatkan di depan Mall Malioboro. Selain di tempat itu, tumpengan juga akan ada di beberapa titik Jalan Malioboro.

"Diperkirakan ada sekitar 100 tumpeng menyemarakkan acara tersebut, acara tumpengan ini akan kami mulai pada pukul 15.00 WIB," terangnya.

Libur ini merupakan inisitaif dari PKL, sehingga bila ada PKL yang tetap membuka usahanya, maka komunitas akan menutup tempat tersebut. Omzet PKL sendiri rata-rata antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per hari.

Disinggung soal kegiatan lain apakah juga akan ikut libur seperti PKL dan lesehan, Rudiarto menjelaskan untuk aktivitas lain tetap berjalan seperti biasa, karena itu bagi warga yang mempunyai keperluan di Malioboro tidak perlu khawatir, hanya mungkin untuk parkir akan ada sedikit penataan.

“Selain itu, di semua toko yang ada di Malioboro pada moment pelantikan ini, sebagai bentuk penghormatan akan memutar musik gending-gending Jawa mulai pagi hingga malam. Khusus untuk petugas parkir akan memakai busana adat Jawa,” paparnya.

Ketua Unit Pelaksanan Teknis (UPT) Syarif Teguh Prabowo mengatakan untuk musik dengan geding-gending Jawa ini, akan diwacanakan menjadi musik wajib yang harus dibunyikan di toko-toko yang ada di Malioboro. Sehingga akan semakin memberikan nilai tambah bagi Malioboro yang selama ini menjadi ikon wisata di Yogyakarta.

“Selain saat pelantikan, diharapkan setiap harinya semua toko tetap memutar musik dengan nuansa Jawa,” harapnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8224 seconds (0.1#10.140)