IPA-IPS untuk SD tak dihapus

Senin, 01 Oktober 2012 - 12:26 WIB
IPA-IPS untuk SD tak dihapus
IPA-IPS untuk SD tak dihapus
A A A
Sindonews.com - Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mencoba meluruskan informasi penghapusan mata pelajaran IPA dan IPS untuk Sekolah Dasar (SD). Kedua mata pelajaran tersebut tidak akan dihapus dan tetap akan diajarkan di tingkat SD.

Bantahan mengenai kedua mata pelajaran yang akan dihapus tersebut disampaikan langsung Wakil Mendikbud Bidang Budaya Wiendu Nuryanti saat mengikuti nonton bareng Film Inspiratif yang digelar Kemendikbud di Wonosari, Minggu 30 September 2012.

Menurutnya, mata pelajaran tersebut hanya akan digabungkan saja dan tetap akan diajarkan di sekolah dasar. "Jadi tidak dihapus, hanya digabungkan dan tidak ada dikotomi IPA dan IPS. Kalau dihapus kan sama artinya tidak ada. Jadi ini digabungkan," terangnya kepada wartawan di Wonosari.

Diakuinya, hingga saat ini, masih terjadi perdebatan besar antara memasukkan IPA dan IPS bagi siswa. Namun demikian memang diperlukan upaya untuk tidak mendikotomikan pelajaran seperti IPA dan IPS.

"Jadi kita berusaha meniadakan dikotominya, karena semuanya penting dan bobotnya sama. Siswa butuh pengetahuan mengenai fenomena alam, juga perlu mengetahui fenomena sosial yang ada," ulas Wiendu.

Saat ini, Kemendikbud juga telah menggodok kurikulum baru pengajaran untuk tigkat SD. Diakuinya saat ini kurikulum sangat memberatkan siswa.

Dengan demikian dengan adanya revisi kurikulum targetnya nanti mata pelajaran lebih mudah dan menyenangkan siswa. "Yang jelas dalam kurikulum baru mendatang lebih ringan dan mengedepankan kreatifitas serta karakter kebangsaan siswa dan tidak membebani siswa," ulasnya.

Ketika disinggung mengenai mata pelajaran pendidikan karakter yang akan digunakan sebgagi pengganti kedu mata pelajaran IPA-IPS, Wiendu menjelaskan, pendidikan karakter akan medapatkan porsi yang besar di sekolah. Namun ilmu penetahuna tetap akan diajarkan.

"Metode pembelajaran dalam kurikulum yang baru dibahas, tentu akan jauh lebih ringan daripada kurikulum saat ini," ulangnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3124 seconds (0.1#10.140)