MUI tak akan cabut fatwa sesat Syiah

Kamis, 06 September 2012 - 10:31 WIB
MUI tak akan cabut fatwa...
MUI tak akan cabut fatwa sesat Syiah
A A A
Sindonews.com - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur menegaskan tidak akan mencabut fatwa terkait Fatwa MUI Jatim dengan nomer Kep-01/SKF-MUI/JTM/I/2012 tentang kesesatan ajaran Syiah. Pasalnya, keluarnya fatwa tersebut dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait ajaran Syiah.

"Fatwa itu dikeluarkan melalui beberapa kajian. Bukan dalam waktu singkat. Presiden saja tidak bisa mencabut fatwa itu," kata Sekretaris MUI Jatim M Yunus kepada wartawan, Kamis (6/9/2012).

Menurut Yunus, keluarnya fatwa tersebut, MUI Jatim telah melakukan kajian sejak tahun 2004 lalu. Kondisi itu, jauh sebelum terjadinya konflik di Sampang. Bahkan, MUI Jatim juga melakukan kajian terhadap kitab-kitab yang digunakan rujukkan oleh warga Syiah diantarnya Kitab Bihanul Amar, Furu'ul Kahfi dan sejumlah kitab lainnya.

Sekitar ada 20 kitab yang menjadi rujukan MUI Jatim. Kata Yunus, tidak benar jika munculnya Fatwa MUI Jatim ini adalah pemicu tindakkan kekerasan di Sampang. Sebab kekerasan di wilayah tersebut sudah ada sejak Tahun 2003 berlanjut pada tahun 2006, tahun 2009 hingga tahun 2011 dan berlanjut pada tahun 2012 ini.

Atas kajian tersebut, MUI melakukan kajian dan juga permintaan dari sejumlah daerah. Sementara Fatwa tersebut keluar pada tanggal 21 Januari 2012 lalu.

Ia juga mengatakan, fatwa MUI Jatim ini sebenarnya adalah untuk memperkuat Fatwa MUI Pusat yang dikeluarkan pada tahun 1984 lalu. Dalam fatwa itu, MUI menegaskan agar masyarakat mewaspadai aliran Syiah.

"Namun bagi kalangan Syiah, fatwa tersebut dipolitisir dengan mengatakan bahwa Syiah tidak sesat berdasarkan fatwa tersebut. Makanya, fatwa MUI Jatim itu mempertegas Fatwa MUI Pusat dengan melalui sejumlah kajian bersama ormas-ormas Islam lainnya," paparnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aliansi Kebhinekaan dan Anti-Kekerasan Malang menuntut Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur mencabut fatwa syiah sesat. Aliansi berpendapat jika fatwa tersebut memicu kebencian umat terhadap kelompok dan faham tertentu.

Koordinator aliansi, Reymond Kamil, mengatakan fatwa MUI Jatim tersebut justru memicu kekerasan. Pernyataan itu disampaikan dalam diskusi di padepokan Komunitas Kalimetro, Kota Malang, Rabu 5 September 2012 lalu.
(san)
Berita Terkait
Heboh Ritual Syiah di...
Heboh Ritual Syiah di Bandung, Benarkah Ajaran Sesat? Ini Penjelasannya
Jutaan Muslim Syiah...
Jutaan Muslim Syiah Berkumpul di Karbala untuk Kenang Kematian Imam Hussin, Berikut 4 Faktanya
Akhir Tragis Preman...
Akhir Tragis Preman Kampung, Tewas Dibakar Massa setelah Mengaku Tak Takut Tuhan
10 Tahun Mengungsi akibat...
10 Tahun Mengungsi akibat Konflik, 52 Pengungsi Syiah Sampang Akhirnya Bisa Pulang Kampung
Rumah yang Dibakar OPM...
Rumah yang Dibakar OPM di Kampung Kimak Illaga Pusat Belajar Masyarakat
Begini Pendapat Sejumlah...
Begini Pendapat Sejumlah Ulama tentang Ajaran Rafidhah
Berita Terkini
2 Jambret Apes di Surabaya,...
2 Jambret Apes di Surabaya, 1 Tewas Tenggelam usai Kabur dari Amukan Warga
1 jam yang lalu
Profil Mayjen TNI Piek...
Profil Mayjen TNI Piek Budyakto yang Dimutasi Jadi Pangdam Udayana
2 jam yang lalu
Gas 3 Kg Meledak di...
Gas 3 Kg Meledak di Depok, 5 Orang Terluka
3 jam yang lalu
Eddy Soeparno Bersama...
Eddy Soeparno Bersama Anggota DPR PAN Gelar Bazar Murah di Subang
3 jam yang lalu
Bersihkan Sumur Limbah...
Bersihkan Sumur Limbah Pabrik, 3 Pekerja di Sumedang Tewas
4 jam yang lalu
Kabupaten Bandung Kembali...
Kabupaten Bandung Kembali Dilanda Banjir, 4 Kecamatan Terendam dan Ratusan Warga Mengungsi
5 jam yang lalu
Infografis
Presiden AS Donald Trump...
Presiden AS Donald Trump akan Pecat Tentara Transgender
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved