Kekeringan, Lahat krisis air bersih

Jum'at, 31 Agustus 2012 - 17:20 WIB
Kekeringan, Lahat krisis air bersih
Kekeringan, Lahat krisis air bersih
A A A
Sindonews.com - Kekeringan di Kabupaten Lahat terus berlanjut. Kebutuhan air yang menjadi hal mutlak bagi warga setempat seakan kian sulit terpenuhi. Selain menggantungkan kebutuhan tersebut di Sungai Lematang, masyarakat terpaksa menggunakan air galon untuk kebutuhan mandi mengingat air yang berasal di sungai tidak terjamin kebersihannya.

Kondisi ini mulai dirasakan sejumlah warga yang berstatus mengontrak di Kabupaten Lahat. Fahmi (27) warga Palembang yang bekerja di Lahat mengaku merogoh kocek Rp10 ribu per harinya untuk membeli air galon tersebut.

Menurutnya, sejak musim kemarau tahun ini, sumber air di wilayahnya sangat minim, akibatnya air sumur tempat dirinya tinggal menjadi kering.

“Terpaksa, membeli air galon, sebab air sungai Lematang tidak terjamin kebersihannya,” ungkap Fahmi menjelaskan kepada wartawan, Jumat (31/8/2012).

Hal yang sama juga diungkapkan Suparman (29). Usai memanfaatkan air Sungai Lematang, dirinya merasa gatal-gatal. Dirinya menduga, air yang digunakan di Sungai telah digunakan warga lainnya di bagian hulu.

“Mau bagaimana lagi, terpaksa mandi di sungai. Beli galon juga tidak bisa setiap hari,” katanya.

Ketua DPRD Kabupaten Lahat, Herliansyah mengatakan banyak warga yang terpaksa pergi ke Sungai Lematang untuk Mandi Cuci Kakus (MCK).

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) ini mengimbau agar masyarakat melakukan penghematan air dan bersabar. Sedangkan bagi warga yang masih memiliki cadangan air bersih diharapkan untuk berbagi kepada tetangganya yang mengalami kesulitan air.

“Untuk menghindari gejala penyakit kulit, warga diusahakan untuk tidak mandi di sungai,” kata Herliansyah.

Untuk mengatasi permasalahan kekeringan tersebut, masyarakat diimbau untuk menggunakan sumur bor. Kedepan, DPRD akan mendorong instansi terkait untuk menganggarkan sumur bor.

“Seperti yang telah dilaksanakan di daerah transmigrasi, dengan adanya sumur bor, telah membantu masyarakat di sana untuk mendapat air ketika musim kemarau tiba,” paparnya.

Jika kondisi ini terus berlanjut, Herliansyah mengajak semua warga termasuk Pemkab Lahat untuk berdoa dan menggelar salat minta hujan (Istiqo).
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7971 seconds (0.1#10.140)