Keluarga pilot masih tunggu penyerahan jenazah
Senin, 27 Agustus 2012 - 18:24 WIB

Keluarga pilot masih tunggu penyerahan jenazah
A
A
A
Sindonews.com - Keluarga Kapten Marshal Basir Pilot Pesawat Piper Navajo masih menunggu penyerahan jenazah.
Hingga tadi sore, empat anak Kapten Marshal bersama seorang adiknya masih setia menunggu di ruang tunggu kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah AW Syahranie, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Mereka tengah menanti hasil tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk selanjutnya disemayamkan di kediaman masing-masing.
"Kondisi keluarga sekarang tabah, sabar menerima kenyataan. Kita kembalikan lagi ini adalah kehendak Tuhan," kata adik Kapten Marshal, Iriadi Bashir, Senin (27/8/2012).
Mengenai firasat keluarga, Iriadi mengaku tidak ada firasat aneh termasuk anak-anak almarhum. "Pesan terakhir juga tidak ada yang disampaikan secara khusus," katanya.
Keluarga berharap prosesnya identifikasi cepat selesai. Keluarga Kapten Marshal juga belum menentukan di mana lokasi penguburan.
"Belum, lokasi belum kita tentukan. Nanti akan dirembukkan kembali," kata Iriadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jenis PA31 Piper Navajo Chief Tain milik PT Intan Angkasa yang disewa Elliot Geophysics International hancur menabrak Gunung Mayang, Kabupaten Kutai Timur saat melakukan pemetaan pertambangan.
Sebelumnya pesawat berangkat dari Bandara Temindung Samarinda pada pukul 07.51 Wita Jumat 24 Agustus 2012 pagi menuju Bontang.
Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekira pukul 08.04 WITA.
Hingga tadi sore, empat anak Kapten Marshal bersama seorang adiknya masih setia menunggu di ruang tunggu kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah AW Syahranie, Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim).
Mereka tengah menanti hasil tim Disaster Victim Investigation (DVI) untuk selanjutnya disemayamkan di kediaman masing-masing.
"Kondisi keluarga sekarang tabah, sabar menerima kenyataan. Kita kembalikan lagi ini adalah kehendak Tuhan," kata adik Kapten Marshal, Iriadi Bashir, Senin (27/8/2012).
Mengenai firasat keluarga, Iriadi mengaku tidak ada firasat aneh termasuk anak-anak almarhum. "Pesan terakhir juga tidak ada yang disampaikan secara khusus," katanya.
Keluarga berharap prosesnya identifikasi cepat selesai. Keluarga Kapten Marshal juga belum menentukan di mana lokasi penguburan.
"Belum, lokasi belum kita tentukan. Nanti akan dirembukkan kembali," kata Iriadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat jenis PA31 Piper Navajo Chief Tain milik PT Intan Angkasa yang disewa Elliot Geophysics International hancur menabrak Gunung Mayang, Kabupaten Kutai Timur saat melakukan pemetaan pertambangan.
Sebelumnya pesawat berangkat dari Bandara Temindung Samarinda pada pukul 07.51 Wita Jumat 24 Agustus 2012 pagi menuju Bontang.
Petugas ATC Bandara Temindung hilang kontak sekira pukul 08.04 WITA.
(ysw)