Pria stres sekap bocah, tewas dihakimi warga
Sabtu, 25 Agustus 2012 - 02:39 WIB

Pria stres sekap bocah, tewas dihakimi warga
A
A
A
Sindonews.com - Gunawi Jaya (31), tewas diamuk warga Desa Belahan, Kecamatan Kedamean, dini hari kemarin. Gara-garanya Gunawi menyekap Bisri Achmad Walid (11), putra tetangganya.
Aksi pengeroyokan itu bermula pria yang diduga menderita kelainan jiwa menyekap dan menganiaya seorang bocah Bisri yang siswa SD setempat. Sikap beringas itu disebabkan kemarahan Gunawi yang tak diberi uang setelah meminta uang kepada saudaranya.
"Awalnya dia uring-uringan karena saudaranya menolak memberinya uang," ungkap Kasatreskrim Polres Gresik AKP M Nur Hidayat kepada wartawan, Jumat (24/8/2012).
Di saat marah itu tiba-tiba Gunawi masuk ke rumah tetangganya, kemudian dia keluar rumah sambil menggendong anak Bisri. Selanjutnya, Bisri dibawa ke rumah milik Rohmadi (45), dan menyekapnya. Warga yang melihat kejadian tersebut jadi khawatir karena pelaku juga membawa pisau.
Kekhawatiran ini terbukti, karena kemudian pelaku terlihat menganiaya korbannya menggunakan pisau. Dua kali punggung Bisri ditusuk. Gunawi juga menusuk-nusuk tangan dan kaki Bisri meski tusukannya tidak cukup dalam. Upaya warga dan Remadi, ayah Bisri, membujuk pelaku agar melepas Bisri tak digubris.
Karena berbagai cara sudah diupayakan tidak berhasil, warga yang khawatir pelaku akan semakin bertindak beringas lalu sepakat mengambil jalan kekerasan.
"Akhirnya warga berhasil membebaskan Bisri dan mengamankannya. Warga yang marah pun memukuli Gunawi," lanjut mantan Kanit Harda Polrestabes Surabaya itu.
Gunawi yang babak belur dan berdarah-darah akhirnya dibawa ke RS Anwar Medika Balong Bendo, Sidoarjo. Namun dalam perjalanan, Gunawi meninggal.
Hidayat menerangkan jika Gunawi cukup lama menderita gangguan jiwa sejak 2008. Menurut pengakuan para tetangga, Gunawi sudah 5 kali keluar masuk rumah sakit jiwa. Bila stresnya kumat, Gunawi memang sering menyandera para tetangganya sehingga menimbulkan keresahan warga.
"Pada tahun 2004, Gunawi pernah tersandung kasus. Saat itu dia ditahan dalam kasus perkosaan di Betiring, Desa Banjarsari, Cerme," terang Rahmad, tetangganya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gresik AKP M Nur Hidayat menambahkan, pihak keluarga tidak ingin memperpanjang perkara pengeroyokan tersebut. Karena pihak keluarga menyadari. "Namun keluarga Gunawi tidak ingin memperpanjang kasus ini. Mereka sudah mengikhlaskan kepergian Gunawi," tegas AKP M Nur Hidayat.
Aksi pengeroyokan itu bermula pria yang diduga menderita kelainan jiwa menyekap dan menganiaya seorang bocah Bisri yang siswa SD setempat. Sikap beringas itu disebabkan kemarahan Gunawi yang tak diberi uang setelah meminta uang kepada saudaranya.
"Awalnya dia uring-uringan karena saudaranya menolak memberinya uang," ungkap Kasatreskrim Polres Gresik AKP M Nur Hidayat kepada wartawan, Jumat (24/8/2012).
Di saat marah itu tiba-tiba Gunawi masuk ke rumah tetangganya, kemudian dia keluar rumah sambil menggendong anak Bisri. Selanjutnya, Bisri dibawa ke rumah milik Rohmadi (45), dan menyekapnya. Warga yang melihat kejadian tersebut jadi khawatir karena pelaku juga membawa pisau.
Kekhawatiran ini terbukti, karena kemudian pelaku terlihat menganiaya korbannya menggunakan pisau. Dua kali punggung Bisri ditusuk. Gunawi juga menusuk-nusuk tangan dan kaki Bisri meski tusukannya tidak cukup dalam. Upaya warga dan Remadi, ayah Bisri, membujuk pelaku agar melepas Bisri tak digubris.
Karena berbagai cara sudah diupayakan tidak berhasil, warga yang khawatir pelaku akan semakin bertindak beringas lalu sepakat mengambil jalan kekerasan.
"Akhirnya warga berhasil membebaskan Bisri dan mengamankannya. Warga yang marah pun memukuli Gunawi," lanjut mantan Kanit Harda Polrestabes Surabaya itu.
Gunawi yang babak belur dan berdarah-darah akhirnya dibawa ke RS Anwar Medika Balong Bendo, Sidoarjo. Namun dalam perjalanan, Gunawi meninggal.
Hidayat menerangkan jika Gunawi cukup lama menderita gangguan jiwa sejak 2008. Menurut pengakuan para tetangga, Gunawi sudah 5 kali keluar masuk rumah sakit jiwa. Bila stresnya kumat, Gunawi memang sering menyandera para tetangganya sehingga menimbulkan keresahan warga.
"Pada tahun 2004, Gunawi pernah tersandung kasus. Saat itu dia ditahan dalam kasus perkosaan di Betiring, Desa Banjarsari, Cerme," terang Rahmad, tetangganya.
Sementara itu, Kasatreskrim Polres Gresik AKP M Nur Hidayat menambahkan, pihak keluarga tidak ingin memperpanjang perkara pengeroyokan tersebut. Karena pihak keluarga menyadari. "Namun keluarga Gunawi tidak ingin memperpanjang kasus ini. Mereka sudah mengikhlaskan kepergian Gunawi," tegas AKP M Nur Hidayat.
(hyk)