Empat orang tewas, 51 rumah rusak berat

Minggu, 19 Agustus 2012 - 22:37 WIB
Empat orang tewas, 51 rumah rusak berat
Empat orang tewas, 51 rumah rusak berat
A A A
Sindonews.com - Penanganan gempa berkekuatan 6,2 skala Ritcher di Palu, Sulawesi Tengah terus dilakukan. Hingga sore tadi, diperoleh informasi sebanyak empat orang warga tewas.

"Empat orang meninggal dunia, tujuh orang luka berat," Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya kepada Sindonews, Minggu (19/8/2012).

Korban yang luka ringan, lanjut Sutopo, dirawat di puskesmas sekitar.

Selain menimbulkan korban dari warga, gempa yang terjadi pada pukul 16.41 WIB ini juga menyebabkan 51 unit rumah mengalami rusak berat. Rinciannya, sebanyak 43 rumah berada di Kabupaten Sigie, dan delapan rumah di Kabupaten Parigi Moutong.

Dampak terparah akibat gempa berkedalaman 10 Km ini terjadi di sembilan desa yang terdapat di tiga kecamatan Kabupaten Sigie, yaitu Kecamatan Kulawi, Kecamatan Lindu, dan Kecamatan Gumbasa.

Di Kecamatan Kulawi terdapat lima desa, yaitu Desa Namo, Bolapapu, Boladangko, Tangkulowi, dan Saluwa. Sedangkan di Kecamatan Lindu terdapat satu desa yakni Desa Tomado. Sementara di Kecamatan Gumbasa ada tiga desa, yaitu Desa Pakuli, Tuva, dan Omu.

"Saat ini ketiga kecamatan tersebut masih belum dapat dijangkau karena jalan tertimbun longsoran di 13 titik. Dua titik yang parah terjadi di Desa Salua dan Desa Namo. Alat berat berupa louder dan boldozer dikirim ke lokasi longsor," jelas Sutopo.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sigie dan instansi terkait sudah berada di lokasi untuk pendataan dan penanganan darurat. BPBD Kabupaten Sigie telah mendirikan posko penanganan darurat di rumah warga yang tidak terkena gempa.

Selain BNPB dan BPBD Provinsi Sulawesi Tengah, penanganan bencana juga dibantu oleh Kodim, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, PMI dan masyarakat yang telah bergerak ke lokasi bencana sejak tadi malam.

Diinformasikan Sutopo, BPBD Kabupaten Sigie tidak memiliki kendaraan operasional, truk dan ambulans, sehingga dibantu dari BPBD provinsi.
(hyk)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8855 seconds (0.1#10.140)