Cuaca buruk di Maluku renggut 107 jiwa

Selasa, 24 Juli 2012 - 13:35 WIB
Cuaca buruk di Maluku renggut 107 jiwa
Cuaca buruk di Maluku renggut 107 jiwa
A A A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku mencatat 107 warga tewas sejak Januari hingga Juli 2012 ini akibat bencana. Data tersebut meliputi kecelakaan laut dan bencana tanah longsor di Kota Ambon dan sejumlah daerah lainnya di Maluku.

Korban tewas terbanyak adalah musibah tenggelamnya Kapal Motor (KM) Putri Ayu di Perairan Pulau Ambon, pada Minggu 17 Juni lalu. Sedangkan korban tewasnya lainnya mengalami musibah tanah longsor di sejumlah lokasi di Kota Ambon dalam beberapa bulan terakhir ini.

"Berdasarkan data yang kami miliki sejak awal Januari hingga Juli tahun ini, tercatat ada 107 warga yang meninggal akibat musibah di wilayah Maluku. Dari jumlah tersebut, korban terbanyak akibat tenggelamnya KM.Putri Ayu," ungkap Pelaksana Tugas Harian (PLH) BPBD Maluku Kifli Wakano kepada wartawan, Selasa (24/7/2012).

Kifli menyatakan, setelah KM Putri Ayu, korban meninggal terbanyak lainnya adalah musibah tanah longsor yang terjadi di sejumlah kawasan di Kota Ambon, yang marak terjadi dalam tiga bulan terakhir ini.

Di antaranya, bencana longsor di kawasan Batu Gajah, Batu Gantong Ganemo, dan Karang Panjang Kota Ambon, yang menewaskan delapan warga. Bencana tanah longsor di Belakang Soya Kecamatan Sirimau, Ambon, yang menewaskan 12 orang dan terakhir longsor di kawasan Wayame awal Juli lalu, dan banjir yang menewaskan dua orang warga.

Selain itu, terdapat korban tewas akibat tenggelamnya speedboat di sejumlah lokasi di Perairan Pulau Ambon dan Buru Selatan akhir Juni lalu.

Kifli menyatakan bencana tanah longsor, banjir, dan kecelakaan kapal serta speedboat terjadi akibat tingginya curah hujan di Wilayah Maluku dan Pulau Ambon sejak beberapa bulan terakhir ini.

"Penyebab musibah baik di laut maupun di darat yang menelan korban jiwa akibat cuaca buruk, hujan yang terus melanda sejumlah wilayah Maluku, disertai gelombang tinggi dan angin kencang," katanya.

Kifli juga menyatakan akibat kecelakaan di laut seperti tenggelamnya KM Putri Ayu hingga kini terdapat puluhan korban yang masih hilang.

Selain jumlah korban tewas, Kifli juga menyebutkan, musibah tanah longsor dan banjir di sejumlah wilayah di Maluku menyebabkan ratusan rumah warga rusak. Selain itu terdapat puluhan jembatan, infrastruktur lainnya seperti jalan, bangunan milik pemerintah lainnya rusak.

"Diperkirakan kerugian akibat bencana alam di wilayah Maluku puluhan miliar rupiah, kita belum tahu pasti angkanya karena petugas di daerah-daerah masih mendata kerugian akibat bencana, apalagi dalam minggu ini ada sejumlah kembajatan di Pulau Seram yang putus," kata Kifli.
(azh)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7351 seconds (0.1#10.140)