Diracun, Gajah Sumatera ditemukan mati
A
A
A
Sindonews.com - Seekor gajah Sumatera kembali ditemukan mati di Riau. Kali ini satwa langka ini ditemukan mati di Dusun Plamboyan, Kecamatan Tapunghilir, Kabupaten Kampar.
Humas World Wildlife Fund (WWF) Riau Syamsidar mengatakan gajah yang mati itu diperkirakan berusia 12-15 tahun. Dugaan sementara, satwa mamalia besar tersebut mati akibat diracun.
"Gajah yang mati itu berjenis kelamin jantan. Dari kondisi yang kita lihat diperkirakan mati akibat diracun. Bangkai ditemukan warga sudah mulai membusuk," kata Humas WWF Riau, Syamsidar Sabtu (21/7/2012).
Dia memperkirakan, gajah yang mati ini merupakan salah satu kawanan gajah yang sering hidup di hutan-hutan kampar yang tersisa.
"Kawanan gajah di sana itu sekitar 20 ekor, wilayah jelajah gajah-gajah di sana bisanya di Petapahan-Tapunghilir serta Tahura. Memang di sana hanya sisa-sisa hutan saja mereka bertahan hidup. Hutan alam di sana sudah habis dibabat menjadi kawasan perkebunan dan pemukiman warga," tukas Syamsidar.
Dia berharap agar polisi segera menindak pelaku pembunuh satwa yang dinyatakan kondisi populasi sangat kritis.
Humas World Wildlife Fund (WWF) Riau Syamsidar mengatakan gajah yang mati itu diperkirakan berusia 12-15 tahun. Dugaan sementara, satwa mamalia besar tersebut mati akibat diracun.
"Gajah yang mati itu berjenis kelamin jantan. Dari kondisi yang kita lihat diperkirakan mati akibat diracun. Bangkai ditemukan warga sudah mulai membusuk," kata Humas WWF Riau, Syamsidar Sabtu (21/7/2012).
Dia memperkirakan, gajah yang mati ini merupakan salah satu kawanan gajah yang sering hidup di hutan-hutan kampar yang tersisa.
"Kawanan gajah di sana itu sekitar 20 ekor, wilayah jelajah gajah-gajah di sana bisanya di Petapahan-Tapunghilir serta Tahura. Memang di sana hanya sisa-sisa hutan saja mereka bertahan hidup. Hutan alam di sana sudah habis dibabat menjadi kawasan perkebunan dan pemukiman warga," tukas Syamsidar.
Dia berharap agar polisi segera menindak pelaku pembunuh satwa yang dinyatakan kondisi populasi sangat kritis.
(azh)