Sumatera diselimuti kabut asap

Rabu, 27 Juni 2012 - 05:51 WIB
Sumatera diselimuti...
Sumatera diselimuti kabut asap
A A A
Sindonews.com - Data terakhir yang dilansir oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kepulauan Sumatera saat ini tengah dilanda 226 kasus kebakaran (titik api) hutan. Hal tersebut menimbulkan dampak kabut asap, sehingga hampir seluruh Kabupaten/Kota di wilayah kepulauan itu tertutup oleh kabut asap.

Menurut Kepala BMKG Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), Fachrurozi, data ini merupakan hotspot terakhir dari satelit Noa 18. Dari 226 kasus itu, empat kasus kebakaran yang terjadi di Propinsi Sumatera Utara (Sumut) meliputi Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng), dua kasus, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) satu kasus dan di Kabupaten Dairi satu kasus.

“Sementara di Propinsi Riau terjadi 50 kasus titik api, Sumatera Barat 24 kasus dan Aceh empat kasus,” kata Kepala BMKG Pinangsori Fachrurozi menjelaskan via telepon selular, Selasa 26 Juni 2012.

Fachrurozi mengatakan kasus kebakaran hutan yang melanda Sumatera kemungkinan besar belum begitu menganggu kepada system dan jadwal penerbangan pesawat ataupun terhadap pelayaran kapal-kapal di laut termasuk transportasi kenderaan di darat. Pasalnya, jarak pandang (visibility) yang timbul, masih dalam batas memungkinkan.

Visibility akibat kabut asap sekarang sekitar 4 kilometer (km) dan ini masih termasuk aman untuk Aircraft Landing System (ALS) atau untuk pendaratan pesawat terbang ber-badan besar maupun kecil. Tetapi kalau Visibility-nya 2km atau dibawah satu kilometer, hal tersebut tentunya tidak aman untuk landing pesawat, terutama bagi pesawat berbadan kecil.

“Terlebih, pesawat saat sudah berada di ketinggian (udara) kan, telah dikontrol oleh radar, demikian dengan kapal laut yang telah memiliki jalur tertentu dan dikontrol oleh kompas,” sebutnya.

Facrurozi mengaku belum bisa memastikan kapan ancaman kabut asap ini berakhir, sebab selain kondisi kemarau tengah melanda sekarang ini, fenomena alam kurun waktu sejak beberapa tahun tidak lagi mudah untuk diprediksi. Tidak seperti dulu-dulunya, dimana fenomena alam terkait kondisi cuaca/iklim masih begitu mudah diprediksi untuk 30 tahun kedepan. Artinya juga, hal yang terjadi ini erat juga kaitannya dengan kondisi pemanasan global (global warming) yang terjadi dan melanda dunia kurun waktu beberapa tahun belakangan ini.

“Yang pasti, keberadaan/gangguan kabut asap yang terjadi sekarang ini tergantung hujan, arah angin dan pemadaman sumber/titik apinya. Sementara itu, kebakaran yang terjadi dipicu oleh kondisi musim kemarau yang tengah terjadi sekarang ini,” paparnya.

Kepala Bandar Udara (Bandara) FL.Tobing, Paul B Sianturi, membenarkan bahwa laju penerbangan khususnya dari bandara FL.Tobing, Kecamatan Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) masih berlangsung aman, karena jarak pandang pesawat di wilayah Pinangsori mencapai lima kilometer.

“Penerbangan secara umum lancar, jarak pandang di Bandara Pinangsori mencapai 5 Km. Kalaupun ada gangguan, hanya sedikit diakibatkan kabut asap di udara dan itu terjadi selepas dari wilayah Tapteng,” bebernya

Kepala Operasi Kapal Cepat MV Surya Gemilang Group di kota Sibolga, Reynold Simamora mengakui, bahwa pada prinsipnya keberadaan kabut asap tidak terlalu memengaruhi pelayaran kapal-kapal. Namun, dalam pelayaran yang dilakukan, para nahkoda kapal tidak mau mengambil resiko dan terpaksa mengurangi kecepatan laju kapal. Hal itu diakibatkan terjadinya sedikit gangguan lantaran jarak pandang yang tidak normal seperti biasanya.

“Gangguan yang timbul diakibatkan oleh kabut asap ini hanya terhadap jadwal ketibaan kapal. Karena Nahkoda tidak mau mengambil resiko dan mengurangi kecepatan laju kapal, sehingga jadwal ketibaan ke titik tujuan sedikit molor dari jadwal bila tidak ada gangguan cuaca seperti kabut asap yang terjadi kurun beberapa hari belakangan ini,“ kata Reynold Simamora.

Demikian halnya terhadap laju pelayaran kapal besar milik PT Angkutan Sungai, Danau dan Perairan (ASDP) kota Sibolga seperti KMP Balanak dan KMP Enggano. Keberangkatan kedua kapal KMP Belanak tujuan Gunungsitoli dan KMP Enggano tujuan Teluk dalam sejauh ini masih berjalan lancer.

“Masih lancar dan tidak ada masalah,” kata Manajer Usaha PT ASDP Cabang Sibolga, N. Ambarita.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5515 seconds (0.1#10.140)