Puting Beliung, puluhan rumah rusak

Minggu, 24 Juni 2012 - 13:32 WIB
Puting Beliung, puluhan...
Puting Beliung, puluhan rumah rusak
A A A
Sindonews.com - Hujan deras yang disertai angin puting beliung menewaskan seorang balita dan memporakporandakan rumah warga di empat lingkungan di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Rantau Selatan, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara Sabtu 23 Juni sekira pukul 18.35 WIB.

Berdasar pantauan wartawan, akibat guyuran hujan dan terjangan angin puting beliung tersebut atap rumah berterbangan. Sejumlah pepohonan serta tiang listrik tampak bertumbangan dan membentang hingga ke badan jalan. Kondisi gelap gulita akibat PLN memadamkan arus listriknya.

Camat Rantau Selatan Ikram kepada wartawan megatakan, balita yang tewas yakni Ariya (5 bulan) anak kedua dari pasangan Koir Hasibuan dan Nur Asiyah Siregar.

“Kita sudah melakukan koordinasi ke semua intansi yang terkait untuk penanganan sementara korban puting beliung,” ujar Ikram menjelaskan kepada wartawan, Minggu (24/6/2012).
Menurut Camat, lingkungan yang diterjang puting beliung yakni, Lingkungan Panah, Perisai A dan B serta Lingkungan Simpang Mangga, Purwodadi.

“Untuk sementara yangkita data baru empat lingkungan itu yang terkena angin puting beliung dengan jumlah rumah sekitar 34 unit,” tambah Ikram.

Sementara Informasi yang diperoleh menyebutkan, korban tewas saat itu sedang diayun ibunya seperti biasanya dengan menggunakan ayunan tradisional dengan digantungkan di antara kayu atap seng. Tibaitiba angin kencang disertai hujan deras dan gumuruh menerbangkan atap rumah yang disewa orang tua korban.

Akibat kuatnya hantaman angin, atap rumah serta anak kesayangan Koir dan Asiyah tersangkut diantara pepohonan yang sebelumnya sempat menghantam sejumlah benda keras.

“Katanya ayunannya terbang terbawa angin bersama atap rumahnya,” ujar salah seorang warga setempat.

Sementara keluarga korban sulit dimintai keterangan disebabkan masih suasana berduka serta kondisi saat itu masih gelap dan berserakan.

Sementara, sebahagian besar korban yang rumahnya rusak parah terpaksa mengungsi kerumah saudaranya masing-masing, sebab pemerintah setempat tidak memberikan tenda darurat.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7429 seconds (0.1#10.140)