Dua pendaki hilang di Gunung Marapi
A
A
A
Sindonews.com - Dua pendaki gunung dilaporkan hilang saat melakukan pendakian di Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Tanah Datar, Sumatra Barat.
Kabar hilangnya dua pendaki masing-masing bernama Abdul Hafiz (19) warga Banto Darano, Mandiangin, Koto Selayan, Kota Bukittinggi dan Alfian (19) warga Tampunik, Tilatang, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) itu mulai dilaporkan Jumat 22 sore, dan hingga hari ini belum berhasil ditemukan.
Menurut informasi di lapangan, dua orang itu melakukan pendakian sejak Selasa, menempuh jalur pendakian dari daerah Lasi, Canduang, Agam.
Namun, setelah tiga hari, jejak keduanya tak diketahui lagi. Diduga, mereka
tersesat karena melalui jalur tidak lazim.
Menurut Ustad Mahmud orang tua Hafiz, pihak keluarga mengetahui jika Hafiz dan temannya tersesat melalui sms. Rabu malam pukul 19.40 WIB, Hafiz kirim sms kepada Izzati, kakaknya.
"Dalam sms itu, Hafiz bilang tersesat di daerah berlumut, kalau kami tidak mengontak lagi sampai pagi tolong cari kami, begitu isi smsnya," jelas Ustad Mahmud di Banto, Darano, Mandiangin, Koto Selayan, Bukittingi, Agam, Sumbar, Sabtu (23/6/2012).
Kemudian, Izzati langsung melaporkan pesan singkat tersebut kepada teman kampus dan anggota Mapala STAIN Bukittinggi.
Selain itu, sejak Jumat sore masyarakat Canduang bersama tim pencari dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, TNI dan Polri serta Mapala STAIN Bukittinggi melakukan pencarian, dengan titik posko di Kantor Camat Canduang. Dugaannya kedua pendaki masih berada di pingang gunung.
Sementara itu menurut informasi, tujuan pendaki kedua remaja ini karena hobi. Karena sudah biasa naik gunung, mereka kemungkinan mencoba masuk dari lasi yang merupakan jalur yang tidak lazim ditempuh para pendaki.(lin)
Kabar hilangnya dua pendaki masing-masing bernama Abdul Hafiz (19) warga Banto Darano, Mandiangin, Koto Selayan, Kota Bukittinggi dan Alfian (19) warga Tampunik, Tilatang, Agam, Sumatera Barat (Sumbar) itu mulai dilaporkan Jumat 22 sore, dan hingga hari ini belum berhasil ditemukan.
Menurut informasi di lapangan, dua orang itu melakukan pendakian sejak Selasa, menempuh jalur pendakian dari daerah Lasi, Canduang, Agam.
Namun, setelah tiga hari, jejak keduanya tak diketahui lagi. Diduga, mereka
tersesat karena melalui jalur tidak lazim.
Menurut Ustad Mahmud orang tua Hafiz, pihak keluarga mengetahui jika Hafiz dan temannya tersesat melalui sms. Rabu malam pukul 19.40 WIB, Hafiz kirim sms kepada Izzati, kakaknya.
"Dalam sms itu, Hafiz bilang tersesat di daerah berlumut, kalau kami tidak mengontak lagi sampai pagi tolong cari kami, begitu isi smsnya," jelas Ustad Mahmud di Banto, Darano, Mandiangin, Koto Selayan, Bukittingi, Agam, Sumbar, Sabtu (23/6/2012).
Kemudian, Izzati langsung melaporkan pesan singkat tersebut kepada teman kampus dan anggota Mapala STAIN Bukittinggi.
Selain itu, sejak Jumat sore masyarakat Canduang bersama tim pencari dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Agam, TNI dan Polri serta Mapala STAIN Bukittinggi melakukan pencarian, dengan titik posko di Kantor Camat Canduang. Dugaannya kedua pendaki masih berada di pingang gunung.
Sementara itu menurut informasi, tujuan pendaki kedua remaja ini karena hobi. Karena sudah biasa naik gunung, mereka kemungkinan mencoba masuk dari lasi yang merupakan jalur yang tidak lazim ditempuh para pendaki.(lin)
()