Sengketa lahan, petani nekad jahit mulut

Selasa, 12 Juni 2012 - 09:46 WIB
Sengketa lahan, petani nekad jahit mulut
Sengketa lahan, petani nekad jahit mulut
A A A
Sindonews.com - Petani di Kabupaten Padang Lawas, Sumatera Utara (Sumut) nekad melakukan aksi jahit mulut di depan Gedung Dewan Pewakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumut. Aksi nekad ini mereka lakukan lantaran kesal tuntutan memperjuangkan lahan seluas 1.500 hektare tak juga di perhatikan Pemkab Padang Lawas.

Hingga hari ini, terhitung sudah enam hari para petani menggelat unjuk rasa dengan menduduki kantor DPRD Provinsi Sumut di Jalan Imam Bonjol, Medan. Para petani ini menginap dengan mendirikan tenda.

Koordinator Aksi, Sugianto mengatakan, sudah enam hari ini, pemerintah belum memberi tanggapan terkait tuntutan para petani. Akhirnya, dua petani memutuskan untuk melakukan aksi jahit mulut dan beasan orang lainnya menutup mulutnya dengan lakban.

"Pemerintah tidak memberi perhatian sama sekali kepada rakyat kecil," ujar Sugianto menjelaskan kepada wartawan, Selasa (12/6/2012).

Aksi ini mereka lakukan lantaran lahan seluas 1.500 hektare yang diklaim milik petani di empat desa diserobot perusahaan swasta. Selain itu, akibat sengketa lahan ini, seorang petani ditahan Polres Tapanuli Selatan.

"Kami menuntut lahan kami dikembalikan. Selain itu, polisi harus membebaskan rekan kami yang ditahan," tandas Sugianto.

Dari pantauan di lapangan, melihat aksi jahit mulut tersebut, seorang ibu menangis histeris. Ibu ini menangis lantaran tidak kuat melihat suaminya menjahit mulutnya sendiri. Para petani juga mengancam akan terus menambah jumlah orang yang akan melakukan aksi jahit mulut sampai tuntutan mereka dipenuhi oleh pemerintah daerah.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0098 seconds (0.1#10.140)