Tedjowulan siap minta maaf

Kamis, 07 Juni 2012 - 10:05 WIB
Tedjowulan siap minta maaf
Tedjowulan siap minta maaf
A A A
Sindonews.com - Mediasi pemerintah terhadap konflik internal Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat mencapai kata sepakat. Tuntutan kubu antirekonsiliasi akhirnya disetujui Dwi Tunggal secara legowo.

Seperti halnya mediasi sehari sebelumnya dengan menghadirkan kubu seteru, pemerintah kemarin mengundang kubu Dwi Tunggal, yakni Sinuhun PB XIII Hangabehi bersama Maha Patih KGPH Panembahan Agung Tedjowulan.

Semua tuntutan kubu antirekonsiliasi dalam pertemuan Selasa (5/6) kemarin disampaikan pemerintah kepada Dwi Tunggal.

Menanggapi hal itu, Dwi Tunggal menyanggupi setiap tuntutan. ”Dengan kebesaran hati, semuanya disanggupi,” ujar Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) usai menggelar pertemuan secara tertutup di rumah dinasnya, kemarin.

Dia enggan membeberkan tuntutan-tuntutan kubu antirekonsiliasi terhadap Dwi Tunggal. Dia memastikan pemenuhannya menjadi jalan terbaik menyelesaikan pertikaian menahun antarsaudara.

Menurut Jokowi, respons Dwi Tunggal tersebut memangkas habis semua riak-riak perselisihan. Bagi dirinya, mediasi pemerintah sistem satu kamar tidak perlu dilakukan mengingat persoalan inti telah sirna.

”100 persen selesai. Dan ini di luar dugaan. Saya pikir butuh waktu lama. Sudah tidak perlu proses satu kamar dengan mempertemukan keduanya, nanti malah gimana-gimana lagi. Happy ending!” katanya bernada optimis.

Sebelumnya, Gusti Moeng CS kepada pemerintah dalam mediasi Selasa kemarin menegaskan upacara adat Tingalan Jumenengan PB XIII Hangabehi dihelat, Jumat (15/6).

Hal tersebut disikapi sama oleh kubu Dwi Tunggal. Untuk memangkas habis akar praharadi internal Keraton, Tedjowulan perlu menunjukkan kerendahan hatinya.

Sebagai informasi, Tedjowulan didukung pengikutnya menyerang keraton delapan tahun silam. Hal itu dipicu perebutan tahta setelah sang ayah, PB XII mangkat 2004 lalu.

Kuat dugaan peristiwa tersebut menyulut api permusuhan adik-adik kandung Hangabehi terhadap Tedjowulan. Ditemui di lokasi sama, Tedjowulan mengaku sanggup mengakhiri konflik.

Hal itu diawalinya dengan meminta maaf kepada PB XIII Hangabehi. Proses itu secara resmi akan dia sampaikan secara tertulis kepada kalangan adat.
”Saya ini ditolak masuk Keraton, semua tahu itu. Tapi diambil solusi terbaik. Saya akan mengirim surat tertuju Sinuhun, isinya meminta maaf, sungkem, dan janji sumpah setia, hormat, dan taat pada Susuhunan (PB XIII),” kata bangsawan berpangkat kolonel TNI AD itu.

Secara birokrasi Keraton, surat tersebut ia lewatkan kasentanan. Tedjowulan menyebut hal itu sekaligus permintaannya masuk ke lingkungan adat Keraton Kasunanan.

Di sini, Tedjowulan sedikit merasa lega karena sang kakak, PB XIII Hangabehi telah menerima permintaan maaf dirinya secara lisan.

”Tadi secara lisan Sinuhun sudah menjawab iya. Tinggal menunggu surat jawabannya,” ucapnya. Tedjowulan mengatakan momentum kerukunan antarpenerus Dinasti Kerajaan Mataram Islam merupakan awal menata warisan budaya Nusantara.

Ke depan, pemerintah lebih mudah menjalankan kewajibannya merenovasi fisik bangunan Keraton Kasunanan Surakarta secara keseluruhan. Setelah konflik internal selesai, forum keluarga menjadi penentu kesepahaman selanjutnya.

Tedjowulan menyebut format pengelolaan Keraton bakal ditata ulang oleh PB XIII Hangabehi. Sementara itu, Tingalan Jumenengan PB XIII Hangabehi ke-8 disepakati pada Jumat (15/6).

Prosesi adat keraton tersebut dipersiapkan secara matang, baik oleh kalangan adat maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Solo.

PB XIII Hangabehi kepada wartawan tidak banyak berkomentar tentang upacara tersebut. Namun, dia mengiyakan kehadirannya pada acara yang rencananya digelar pertengahan bulan ini.

Kubu Dwi Tunggal sempat khawatir terjadi keonaran saat itu, namun setelah memenuhi undangan mediasi pemerintah bersama unsur muspida kemarin, Hangabehi menyiratkan pengamanan polisi khusus terhadap dirinya tidaklah diperlukan.

”Ya,ya (datang Tingalan Jumenengan). Ndak ndak (pengamanan polisi),” kata Sinuhun.(lin)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7484 seconds (0.1#10.140)