360.322 keluarga di Sukabumi miskin

Rabu, 23 Mei 2012 - 09:42 WIB
360.322 keluarga di Sukabumi miskin
360.322 keluarga di Sukabumi miskin
A A A
Sindonews.com - Berdasarkan hasil pendataan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan (BKBPP) Kabupaten Sukabumi periode 2010-2012 menunjukkan, jumlah keluarga yang hidup di bawah garis kemiskinan mencapai 360.322 keluarga atau sekitar 50% dari jumlah total keluarga yang mencapai 696.621 di kabupaten tersebut.

Kepala Sub Bidang Analisis Data dan Evaluasi Monitoring BKBPP Kabupaten Sukabumi Wahyu Cahyono menerangkan, dari ratusan ribu keluarga miskin itu terbagi menjadi dua golongan yakni keluarga prasejahtera keluarga sejahtera I. Untuk keluarga prasejahtera jumlahnya mencapai 175.671 keluarga dan sejahtera I sebanyak 184.651 keluarga.

Menurut Wahyu, terdapat dua alasan yang menyebabkan ribuan keluarga itu berada digaris kemiskinan, yakni alasan ekonomi dan alasan nonekonomi.

"Alasan ekonomi karena mereka tidak memiliki pekerjaan atau mendapatkan penghasilan yang sangat minim atau di bawah Rp300.000 per bulannya atau keluarga yang tidak bekerja karena faktor lanjut usia sehingga hidup dari bantuan orang lain atau bantuan pemerintah," jelas Wahyu.

Sementara dalam pendataan kependudukan BKBPP, jumlah keluarga sejahtera mencapai 336.299 keluarga atau sekitar 50% dari total keluarga di Kabupaten Sukabumi. Dari jumlah tersebut terbagi dalam tiga golongan, yakni keluarga sangat sejahtera, sejahtera,dan sudah sejahtera. Perinciannya, jumlah keluarga sangat sejahtera mencapai 25.031 keluarga.

Sementara keluarga sejahtera sejumlah 207.498 keluarga, dan sisanya 103.770 keluarga masuk dalam kategori keluarga sudah sejahtera. Sementara Wakil Bupati Sukabumi Ahmad Jajuli menerangkan, untuk menekan angka kemiskinan, pemerintah tengah gencar menggulirkan berbagai program, mulai pengembangan sumber daya manusia, pemberian pelayanan kesehatan yang prima,bina keluarga, serta beberapa program lainnya.

"Kami akan terus mengintervensi agar warga tidak hidup di bawah garis kemiskinan, termasuk menjaga pergeseran angka warga sejahtera menjadi tidak sejahtera," kata Jajuli. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.5037 seconds (0.1#10.140)