Toko emas terus diincar rampok
A
A
A
Sindonews.com - Pengamanan daerah-daerah rawan kriminal sebagaimana instruksi Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo tak maksimal di lapangan. Kemarin, sebuah toko emas di Cilacap giliran disasar kawanan perampok.
Toko emas yang menjadi korban adalah ”Matahari”di kompleks Pasar Lebeng, Desa Lebeng,Kecamatan Kesugihan.Lokasinya sekitar 15 kilometer arah timur Kota Cilacap. Dari catatan Seputar Indonesia (SINDO), perampokan yang menimpa pedagang emas Cilacap ini adalah keenam terbesar di Jawa Tengah-DIY dalam dua bulan terakhir.Perampokan dengan modus hampir serupa sebelumnya terjadi diKebumen, Purbalingga, Grobogan, Karanganyar dan Gunungkidul. Aksi perampokan di Cilacap terjadi tak lama setelah toko dibuka.
Kawanan beraksi dengan sangat cepat meski sempat mendapat perlawanan dari karyawan dan pemilik toko. Dari keterangan pemilik toko, Suwandi alias Ho Liang,perampok diperkirakan membawa lari delapan kilogram emas. Miswan, juru parkir di dekat tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, perampokan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang itu datang dari arah selatan (Desa Kuripan) dengan mengendarai dua sepeda motor jenis Honda Revo dan Yamaha Vega warna hitam.
”Tiga di antaranya langsung masuk ke dalam toko yang baru buka, sedangkan satu orang tetap berada di luar sambil melepas tembakan ke udara setiap kali ada orang yang lewat,” kata Miswan menjelaskan, Kamis 3 Mei 2012.
Seorang warga sekitar Pasar Lebeng, Nursalim mengaku terkejut saat melihat kejadian tersebut karena pemilik Toko Emas Matahari, Suwandi terlihat sedang melempar pot-pot bunga dari atas bangunan tokonya.
”Dia melempar pot-pot itu ke arah perampok yang berada di luar,” katanya.
Setelah menggasak sejumlah perhiasan emas, kawanan perampok tersebut kabur ke arah timur. Petugas dari Kepolisian Resor Cilacap yang tiba di lokasi satu jam setelah kejadian segera melakukan olah TKP.
Wakil Kepala Polres Cilacap, Komisaris Polisi Syarif Rahman mengatakan, pelaku yang diduga berjumlah empat orang tersebut membawa perhiasan emas dari 15 tempat yang ada di dua etalase.Berdasarkan pemeriksaan di sekitar lokasi kejadian, polisi menemukan sedikitnya tiga selongsong peluru buatan Pindad. Meskipun sempat terjadi perlawanan dari pemilik dengan melempar pot bunga dari atas toko, dia mengatakan, peristiwa perampokan ini tidak menimbulkan korban luka.
Terkait kejadian tersebut,Syarif mengimbau para pemilik toko emas maupun toko lainnya untuk meningkatkan pengamanan. ”Minimal dengan menempatkan petugas satpam dan memasang Closed Circuit Television (CCTV),” katanya.
Dia menyayangkan, CCTV yang terpasang di toko emas ini tidak berfungsi. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cilacap, AKP Guntur Saputra mengatakan, pihaknya bersama pemilik toko masih mendata jumlah emas yang dibawa lari perampok. Menurut Sudarno, karyawan Toko Emas Matahari, saat kejadian dia sedang berada di belakang berbincang-bincang dengan pemilik toko emas, Suwandi. Tiba-tiba terdengar tembakan dan keributan.
”Saat itu saya mencoba ke depan mengintip dan melihat satpam sudah ditodong oleh salah satu perampok dengan senjata api. Sedangkan yang lainnya menggasak perhiasan,”jelasnya.
Dia pun lantas kembali ke belakang dan menghubungi petugas kepolisian. Sedangkan pemilik toko emas,Suwandi dan sejumlah karyawan yang ada di belakang naik ke atas menuju loteng. Mereka melempari kawanan perampok tersebut dengan pot bunga. Meski sudah dilempari dengan pot bunga, namun tidak mengurungkan niat kawanan tersebut untuk menggasak toko emas tersebut.
”Saat kejadian mereka sempat melepaskan tembakan beberapa kali,” jelas Sudarno
Dari lokasi sekitar kejadian, ditemukan pula bekas tembakan yang mengenai toko kelontong yang berada diseberang toko emas matahari. Jaraknya sekitar 25 meter seberang jalan. Pemilik toko, Eli Yunita mengatakan saat kejadian tokonya belum buka.
Namun saat mau buka ada lubang di pintu toko tembus ke kaca etalase toko dan ditemukan pula proyektil peluru. Terkait perampokan di Cilacap, Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo menungkapkan,polisi mengamankan empat proyektil peluru dari senjata api milik perampok yang sempat ditembakkan.
Menyusul maraknya perampokan bersenjata api, Kapolda mengaku sudah menginstruksikan peningkatan pengamanan wilayah. Dia juga meminta Kapolsek-kapolsek terjun langsung di wilayah rawan kriminal (police hazard).
Khusus di Cilacap, dia menilai, satuan wilayah setempat sudah melakukan upaya pengamanan sebagaimana yang dia instruksikan. Untuk kapolsek yang enggan merespons instruksi peningkatan keamanan atau pencegahan perampokan, Kapolda telah mencopot mereka.
Dua kapolsek yang telah dicopot adalah di Mirit Kebumen dan Matesih Karanganyar. Seperti diketahui, di dua wilayah itu terjadi perampokan toko emas masing- masing pada 7 Maret dan 24 April lalu. Sejumlah toko emas kini terus diincar kawanan perampok. Bahkan dari hasil penyelidikan perampok di Semin Gunungkidul pada 8 April lalu, mereka juga merencanakan perampokan di Toko Emas Mawar di Sidareja, Cilacap, Rabu 2 Mei. Namun sebelum beraksi, mereka keburu ditangkap.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Kris Erlangga mengungkapkan, para pelaku sudah memetakan lokasi calon sasaran. Bahkan dari keterangan para pelaku, mereka berencana menghabisi anggota polisi yang melakukan penjagaan di toko emas itu untuk kemudian merampas senjatanya.
”Lokasinya memang di Cilacap tapi bukan di Toko Emas Matahari. Lokasinya 4-5 kilometer dari Matahari,” paparnya.(azh)
Toko emas yang menjadi korban adalah ”Matahari”di kompleks Pasar Lebeng, Desa Lebeng,Kecamatan Kesugihan.Lokasinya sekitar 15 kilometer arah timur Kota Cilacap. Dari catatan Seputar Indonesia (SINDO), perampokan yang menimpa pedagang emas Cilacap ini adalah keenam terbesar di Jawa Tengah-DIY dalam dua bulan terakhir.Perampokan dengan modus hampir serupa sebelumnya terjadi diKebumen, Purbalingga, Grobogan, Karanganyar dan Gunungkidul. Aksi perampokan di Cilacap terjadi tak lama setelah toko dibuka.
Kawanan beraksi dengan sangat cepat meski sempat mendapat perlawanan dari karyawan dan pemilik toko. Dari keterangan pemilik toko, Suwandi alias Ho Liang,perampok diperkirakan membawa lari delapan kilogram emas. Miswan, juru parkir di dekat tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, perampokan terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Kawanan perampok yang diperkirakan berjumlah empat orang itu datang dari arah selatan (Desa Kuripan) dengan mengendarai dua sepeda motor jenis Honda Revo dan Yamaha Vega warna hitam.
”Tiga di antaranya langsung masuk ke dalam toko yang baru buka, sedangkan satu orang tetap berada di luar sambil melepas tembakan ke udara setiap kali ada orang yang lewat,” kata Miswan menjelaskan, Kamis 3 Mei 2012.
Seorang warga sekitar Pasar Lebeng, Nursalim mengaku terkejut saat melihat kejadian tersebut karena pemilik Toko Emas Matahari, Suwandi terlihat sedang melempar pot-pot bunga dari atas bangunan tokonya.
”Dia melempar pot-pot itu ke arah perampok yang berada di luar,” katanya.
Setelah menggasak sejumlah perhiasan emas, kawanan perampok tersebut kabur ke arah timur. Petugas dari Kepolisian Resor Cilacap yang tiba di lokasi satu jam setelah kejadian segera melakukan olah TKP.
Wakil Kepala Polres Cilacap, Komisaris Polisi Syarif Rahman mengatakan, pelaku yang diduga berjumlah empat orang tersebut membawa perhiasan emas dari 15 tempat yang ada di dua etalase.Berdasarkan pemeriksaan di sekitar lokasi kejadian, polisi menemukan sedikitnya tiga selongsong peluru buatan Pindad. Meskipun sempat terjadi perlawanan dari pemilik dengan melempar pot bunga dari atas toko, dia mengatakan, peristiwa perampokan ini tidak menimbulkan korban luka.
Terkait kejadian tersebut,Syarif mengimbau para pemilik toko emas maupun toko lainnya untuk meningkatkan pengamanan. ”Minimal dengan menempatkan petugas satpam dan memasang Closed Circuit Television (CCTV),” katanya.
Dia menyayangkan, CCTV yang terpasang di toko emas ini tidak berfungsi. Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Cilacap, AKP Guntur Saputra mengatakan, pihaknya bersama pemilik toko masih mendata jumlah emas yang dibawa lari perampok. Menurut Sudarno, karyawan Toko Emas Matahari, saat kejadian dia sedang berada di belakang berbincang-bincang dengan pemilik toko emas, Suwandi. Tiba-tiba terdengar tembakan dan keributan.
”Saat itu saya mencoba ke depan mengintip dan melihat satpam sudah ditodong oleh salah satu perampok dengan senjata api. Sedangkan yang lainnya menggasak perhiasan,”jelasnya.
Dia pun lantas kembali ke belakang dan menghubungi petugas kepolisian. Sedangkan pemilik toko emas,Suwandi dan sejumlah karyawan yang ada di belakang naik ke atas menuju loteng. Mereka melempari kawanan perampok tersebut dengan pot bunga. Meski sudah dilempari dengan pot bunga, namun tidak mengurungkan niat kawanan tersebut untuk menggasak toko emas tersebut.
”Saat kejadian mereka sempat melepaskan tembakan beberapa kali,” jelas Sudarno
Dari lokasi sekitar kejadian, ditemukan pula bekas tembakan yang mengenai toko kelontong yang berada diseberang toko emas matahari. Jaraknya sekitar 25 meter seberang jalan. Pemilik toko, Eli Yunita mengatakan saat kejadian tokonya belum buka.
Namun saat mau buka ada lubang di pintu toko tembus ke kaca etalase toko dan ditemukan pula proyektil peluru. Terkait perampokan di Cilacap, Kapolda Jateng Irjen Pol Didiek Sutomo Triwidodo menungkapkan,polisi mengamankan empat proyektil peluru dari senjata api milik perampok yang sempat ditembakkan.
Menyusul maraknya perampokan bersenjata api, Kapolda mengaku sudah menginstruksikan peningkatan pengamanan wilayah. Dia juga meminta Kapolsek-kapolsek terjun langsung di wilayah rawan kriminal (police hazard).
Khusus di Cilacap, dia menilai, satuan wilayah setempat sudah melakukan upaya pengamanan sebagaimana yang dia instruksikan. Untuk kapolsek yang enggan merespons instruksi peningkatan keamanan atau pencegahan perampokan, Kapolda telah mencopot mereka.
Dua kapolsek yang telah dicopot adalah di Mirit Kebumen dan Matesih Karanganyar. Seperti diketahui, di dua wilayah itu terjadi perampokan toko emas masing- masing pada 7 Maret dan 24 April lalu. Sejumlah toko emas kini terus diincar kawanan perampok. Bahkan dari hasil penyelidikan perampok di Semin Gunungkidul pada 8 April lalu, mereka juga merencanakan perampokan di Toko Emas Mawar di Sidareja, Cilacap, Rabu 2 Mei. Namun sebelum beraksi, mereka keburu ditangkap.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda DIY Kombes Pol Kris Erlangga mengungkapkan, para pelaku sudah memetakan lokasi calon sasaran. Bahkan dari keterangan para pelaku, mereka berencana menghabisi anggota polisi yang melakukan penjagaan di toko emas itu untuk kemudian merampas senjatanya.
”Lokasinya memang di Cilacap tapi bukan di Toko Emas Matahari. Lokasinya 4-5 kilometer dari Matahari,” paparnya.(azh)
()