Diculik, diperkosa, dan dirampok
A
A
A
Sindonews.com - Sungguh tragis nasib DPS (20), Karyawati sebuah toko olahraga di kawasan 24 ilir ini menjadi korban penculikan, perkosaan dan perampokan.
Akibat peristiwa ini korban tak hanya kehilangan kehormatannya tapi juga kehilangan tas berisi tiga telepon seluler (ponsel) dan uang Rp1,5 juta miliknya.
Kejadian bermula saat warga Meranjat Ogan Ilir ini menunggu angkutan umum di samping Palembang Indah Mall (PIM) sekitar pukul 20.30 WIB, Sabtu 28 April 2012. Tak lama kemudian sebuah Toyota Avanza berwarna hitam berhenti di hadapannya. Dua orang pelaku turun, kemudian menarik korban ke dalam mobil.
“Saat di mobil saya disekap dan diancam dengan celurit. Saya lalu dibawa ke kawasan Jakabaring. Sampai di sana, datang satu orang lagi menggunakan motor Honda Revo warna hitam yang tidak ada pelat nomornya menghampiri mobil,” ujar korban saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang Rabu, 2 Mei 2012.
Pengendara sepeda motor tersebut kemudian berbincang dengan pelaku yang mengemudikan mobil. Namun, korban mengaku tidak mendengar jelas apa yang mereka perbincangkan. Tak lama kemudian, para pelaku menyeret korban keluar dari mobil, melucuti celananya lalu memperkosanya bergantian.
“Pelaku lebih dari dua orang, tapi saya tidak tahu persisnya, karena sampai di Jakabaring, datang lagi kawannya menggunakan sepeda motor,” ungkapnya.
Korban mengaku sempat berusaha melawan saat diperkosa di Jakabaring (diperkirakan di sekitar kawasan Dekranasda). Namun, kalah tenaga karena pelakunya banyak. Setelah memperkosanya, para pelaku pergi meninggalkan korban.
Tapi sebelum pergi, pelaku terlebih dahulu merampas tas korban yang berisi tiga ponsel dan uang Rp1,5 juta. Kapolresta Palembang Komisaris Besar Sabaruddin Ginting, melalui Wakasat Reskrim AKP Ibrahim mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku yang diduga lebih dari tiga orang.
“Kita sudah memerintahkan anggota untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. Kasus ini merupakan tindak kejahatan berlapis karena korban selain diculik, lalu diperkosa dan diambil hartanya. Motifnya sementara belum kita ketahui, namun kemungkinan salah satu dari pelaku mengenal korban,” kata Ibrahim.(azh)
Akibat peristiwa ini korban tak hanya kehilangan kehormatannya tapi juga kehilangan tas berisi tiga telepon seluler (ponsel) dan uang Rp1,5 juta miliknya.
Kejadian bermula saat warga Meranjat Ogan Ilir ini menunggu angkutan umum di samping Palembang Indah Mall (PIM) sekitar pukul 20.30 WIB, Sabtu 28 April 2012. Tak lama kemudian sebuah Toyota Avanza berwarna hitam berhenti di hadapannya. Dua orang pelaku turun, kemudian menarik korban ke dalam mobil.
“Saat di mobil saya disekap dan diancam dengan celurit. Saya lalu dibawa ke kawasan Jakabaring. Sampai di sana, datang satu orang lagi menggunakan motor Honda Revo warna hitam yang tidak ada pelat nomornya menghampiri mobil,” ujar korban saat melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Palembang Rabu, 2 Mei 2012.
Pengendara sepeda motor tersebut kemudian berbincang dengan pelaku yang mengemudikan mobil. Namun, korban mengaku tidak mendengar jelas apa yang mereka perbincangkan. Tak lama kemudian, para pelaku menyeret korban keluar dari mobil, melucuti celananya lalu memperkosanya bergantian.
“Pelaku lebih dari dua orang, tapi saya tidak tahu persisnya, karena sampai di Jakabaring, datang lagi kawannya menggunakan sepeda motor,” ungkapnya.
Korban mengaku sempat berusaha melawan saat diperkosa di Jakabaring (diperkirakan di sekitar kawasan Dekranasda). Namun, kalah tenaga karena pelakunya banyak. Setelah memperkosanya, para pelaku pergi meninggalkan korban.
Tapi sebelum pergi, pelaku terlebih dahulu merampas tas korban yang berisi tiga ponsel dan uang Rp1,5 juta. Kapolresta Palembang Komisaris Besar Sabaruddin Ginting, melalui Wakasat Reskrim AKP Ibrahim mengatakan pihaknya saat ini sedang melakukan penyelidikan guna mengungkap pelaku yang diduga lebih dari tiga orang.
“Kita sudah memerintahkan anggota untuk melakukan penyelidikan atas peristiwa tersebut. Kasus ini merupakan tindak kejahatan berlapis karena korban selain diculik, lalu diperkosa dan diambil hartanya. Motifnya sementara belum kita ketahui, namun kemungkinan salah satu dari pelaku mengenal korban,” kata Ibrahim.(azh)
()