Diduga dibunuh, satu keluarga tewas terbakar

Kamis, 03 Mei 2012 - 09:36 WIB
Diduga dibunuh, satu...
Diduga dibunuh, satu keluarga tewas terbakar
A A A
Sindonews.com - Bong Mukong alias Atet (40) dan istrinya Acen (35) beserta Sherly (17) (anak pertama) dan Ranty (12) anak kedua tewas mengenaskan dengan kondisi tubuh hangus terbakar di rumah mereka.

Tubuh-tubuh korban ditemukan di lantai dua dan tiga di rumah bernomor 285 C di Jalan Pangeran Antasari, Lorong KIP,RT 06/02,Kelurahan 14 Ilir,Kecamatan Ilir Timur (IT) I Palembang, sekitar pukul 06.00 WIB Rabu 2 Mei 2012.

Anak terakhir dari keluarga ini, Louis (11) selamat dari peristiwa tersebut dan saat ini dirawat intensif di Rumah Sakit Boom Baru Palembang. Jajaran Polsekta IT I, Labfor Polda Sumsel dan Unit Identifikasi Satuan Reskrim Polresta Palembang belum berani menyimpulkan motif tewasnya keluarga Atet.

Kapolsekta IT I Kompol Dedy Adrianto didampingi Kanit Reskrim Ipda Boby Altarik membenarkan adanya kejanggalan dalam penemuan mayat korban di Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Memang ada kejanggalan. Saat ini kami masih mendalami hasil olah TKP, termasuk menunggu hasil autopsi dari dokter RSMH Palembang. Intinya kami belum berani menyimpulkan apakah pelakunya orang dalam atau luar. Yang jelas kami akan ungkap kasus ini secepatnya,” Dedy berjanji di lokasi kejadian.

Saat pertama kali ditemukan jasad Atet berada di lantai tiga dengan posisi tergeletak, leher terikat kabel warna merah dan bagian dagu tertusuk benda tajam. Jasad Acen dan Ranty tergeletak di lantai dua dekat kamar mandi dengan kondisi sekujur tubuh mengalami luka bakar 100 persen. Adapun kedua anak korban, Sherly dan si bungsu Louis, ditemukan warga dekat kamar mandi lantai dua.

Sherly mengalami luka tusuk senjata tajam lima lubang dengan rincian empat di bagian dada dan satu di bagian punggung belakang. Dia sempat dirawat di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Boom Baru Palembang, tapi tak tertolong dan akhirnya meninggal. Korban yang selamat, Louis mengalami luka robek di bagian kanan serta lebam di sekitar telinga sebelah kiri.

Pemeriksaan sementara dokter kamar jenazah RS dr Mohammad Hoesin Palembang tidak menemukan tanda-tanda korban Atet tewas bunuh diri. Namun tim dokter tidak berani menyimpulkan apakah ada unsur bunuh diri yang dilakukan korban Atet di TKP.

”Kami masih terus mempelajari hasil visum awal mulai dari luka tusukan yang didapat pada tubuh korban Sherly, kemudian luka tusuk di dagu Atet. Kalau tanda-tanda seperti orang gantung diri tidak ditemukan pada tubuh Atet,” ungkap dokter kamar mayat RSMH Palembang, dr Indra.

Tetangga sekaligus adik korban,Yeni (38) memberikan penjelasan. Dia terakhir melihat Atet pada Selasa 1 Mei sekitar pukul 17.00 WIB.

”Kakak saya itu memiliki toko plastik di Pasar 16 Ilir dan setahu saya yang tinggal di rumah hanya Atet, istrinya dan ketiga anaknya,” ungkap Yeni di TKP kemarin.

Yeni mengungkapkan, informasi yang didapatnya pada sekitar pukul 19.00 WIB kemarin Atet dan istri serta anak tertuanya, Sherly, sempat ribut mulut.

”Itu kata tetangga di sini, tetapi saya tidak lihat. Saya lihat pada hari Rabu, sekitar pukul 05.30, ada asap mengepul besar sekali dan sempat masuk ke dalam rumah kami juga yang berdempetan dengan rumah Atet. Ketika kami cek ternyata asap dan api berasal dari lantai dua rumah Atet.

Kami langsung berteriak sehingga warga berhamburan keluar, berusaha menolong. Ada yang menelepon pemadam kebakaran ada juga yang menyiram kaca lantai dua rumah Atet supaya api tidak menjalar ke rumah tetangga. Lalu entah siapa yang membawa Louis dan Sherly ke IGD RS Boom Baru Palembang,” paparnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, terdapat dua versi dalam kasus menimpa keluarga Atet. Versi pertama, ada orang yang tak senang dengan korban, lalu menghabisi nyawa keluarga Atet dengan modus berpura-pura terjadi kebakaran. Saat api dan asap menyebar, pelaku yang diduga lebih dari satu orang ini menghabisi nyawa keluarga Atet.

Versi keduanya, diduga pembunuhan dan pembakaran rumah seisinya dilakukan si pemilik rumah. Atet diduga menghabisi nyawa istri dan anak-anaknya dan selanjutnya membakar lantai dua rumahnya untuk menghilangkan jejak.

Satuan Unit Reserse Kriminal Polresta Palembang beserta Polsek IT I, menjaga ketat keberadaan Louis (11) yang selamat dari musibah yang menimpa keluarga Bong Mukong alias Atet. Saat ini korban menjalani perawatan di Rumah Sakit Boom Baru karena luka serius yang dialaminya.

Kapolresta Palembang Komisaris Besar Sabaruddin Ginting, melalui Kanit Pidum Iptu Nanang Supriyatna, menjelaskan bahwa polisi menjaga korban 24 jam dan setiap orang yang ingin menjenguknya harus melalui proses pemeriksaan. Semua itu dilakukan polisi untuk keselamatan korban.

“Kami masih menunggu kondisi kesehatan saksi kunci Louis.Saat ini kami belum bisa memintai keterangan karena dia masih membutuhkan perawatan intensif. Kalau kondisinya membaik, baru akan kami mintai keterangan. Untuk menjaga keselamatan saksi, kami juga mengerahkan anggota dibantu Polsek IT I untuk melakukan penjagaan ketat,” kata Nanang.

Saat ini polisi telah memeriksa empat saksi yang mengetahui peristiwa kebakaran hingga mengevakuasi korban. “Selain itu kami juga menunggu keterangan dari saksi kunci, yakni anak korban yang selamat dari maut,” tambah Nanang.(azh)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0450 seconds (0.1#10.140)