Kantor DPRD Buleleng dilempari bom molotov
A
A
A
Sindonews.com - Sekelompok orang tak dikenal melempari kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Buleleng di Jalan Veteran, Singaraja, Bali. Aksi tersebut terjadi sekira pukul 04.00 WITA.
Namun bom molotov tersebut tidak sampai membakar bangunan atau merusak gedung wakil rakyat. Dari informasi dihimpun, api hanya membakar sebagian kecil pohon dekat kantor dewan.
"Tidak ada kerusakan signifikan, kejadian ini kriminal murni," ujar Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Ida Putu Wedana Jati, Senin (30/4/2012).
Wedana Jati menepis dugaan peristiwa tersebut bermotif politik pascapilkada 22 April 2012. Kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan memintai beberapa orang termasuk waker penjaga kantor dewan.
Ditanya soal pelaku pelemparan, pihaknya belum bisa melakukan identifikasi, namun beberapa barang bukti di sekitar lokasi telah diamankan seperti botol sisa bom molotov.
"Pelemparannya hanya sekali, masih kami selidiki," tandas Ida menjelaskan.
Secara terpisah Ketua DPD Partai Demokrat I Made Mudarta juga menegaskan jika melihat kasusnya lebih kental murni kriminal.
"Saya kira kecil kemungkinan jika ada ada unsur politis saya mendukung kepolisian untuk mengungkap siapa pelakunya," kata Mudarta.
Dia beralasan, jika motif pelaku pelemparan bom molotov terkait ketidakpuasan hasil pemilkuada, sasaranya tentu bukan ke gedung dewan.
"Mungkin pelakunya ingin memanfaatkan momentum dengan membuat kerusuhan di Buleleng, ya polisi mesti cepat bertindak kejar pelakunya," ucap politisi muda ini.
Terkait hasil Pilkada Buleleng yang dimenangkan pasangan yang diusung partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pihaknya meminta semua pihak menghormati pilihan masyarakat.
"Ya hormati pilihan rakyat, biarkan masyarakat memilih pemimpinnya sendiri, apapun hasilnya ya semoga semua pihak dapat menghormati," katanya.(azh)
Namun bom molotov tersebut tidak sampai membakar bangunan atau merusak gedung wakil rakyat. Dari informasi dihimpun, api hanya membakar sebagian kecil pohon dekat kantor dewan.
"Tidak ada kerusakan signifikan, kejadian ini kriminal murni," ujar Kabag Ops Polres Buleleng Kompol Ida Putu Wedana Jati, Senin (30/4/2012).
Wedana Jati menepis dugaan peristiwa tersebut bermotif politik pascapilkada 22 April 2012. Kepolisian masih melakukan penyelidikan dengan memintai beberapa orang termasuk waker penjaga kantor dewan.
Ditanya soal pelaku pelemparan, pihaknya belum bisa melakukan identifikasi, namun beberapa barang bukti di sekitar lokasi telah diamankan seperti botol sisa bom molotov.
"Pelemparannya hanya sekali, masih kami selidiki," tandas Ida menjelaskan.
Secara terpisah Ketua DPD Partai Demokrat I Made Mudarta juga menegaskan jika melihat kasusnya lebih kental murni kriminal.
"Saya kira kecil kemungkinan jika ada ada unsur politis saya mendukung kepolisian untuk mengungkap siapa pelakunya," kata Mudarta.
Dia beralasan, jika motif pelaku pelemparan bom molotov terkait ketidakpuasan hasil pemilkuada, sasaranya tentu bukan ke gedung dewan.
"Mungkin pelakunya ingin memanfaatkan momentum dengan membuat kerusuhan di Buleleng, ya polisi mesti cepat bertindak kejar pelakunya," ucap politisi muda ini.
Terkait hasil Pilkada Buleleng yang dimenangkan pasangan yang diusung partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), pihaknya meminta semua pihak menghormati pilihan masyarakat.
"Ya hormati pilihan rakyat, biarkan masyarakat memilih pemimpinnya sendiri, apapun hasilnya ya semoga semua pihak dapat menghormati," katanya.(azh)
()